Indahnya Toleransi Finansial ala Generasi Simpel

16 November 2019 lalu, dunia ramai merayakan Hari Toleransi Internasional. Orang-orang dari berbagai macam kalangan saling berbagi cerita tentang pengalamannya menjadi manusia yang berbeda-beda, tapi tetap memiliki rasa peduli satu sama lainnya. 

Toleransi dapat dipelajari dari segala bidang, termasuk dalam hal finansial yang selama ini kita kenal hanya tentang angka dan deretan perhitungan yang kompleks dan memusingkan. Menarik rasanya ketika bisa berbagi cerita menikmati rasa toleransi di bidang finansial ala Generasi Simpel, generasi yang praktis dan anti ribet yang menggunakan fitur dari BCA Mobile.

Generasi Milenial pasti sudah akrab dengan istilah cashless society, yakni generasi tanpa tunai yang senang bertransaksi melalui aplikasi daring. Cashless society inilah yang menjadi keunggulan generasi milenial ketika berkumpul bersama. 

Bertransaksi tanpa tunai, selain praktis, juga mengajarkan kita untuk lebih mencintai lingkungan, karena tak perlu mengeluarkan uang tunai yang bahan dasarnya dari kertas dan terbukti menyumbang emisi gas terbesar karena penebangan hutan yang masif. Keunggulan cashless society inilah yang mampu mewujudkan cita-cita bertoleransi dimulai dari hal yang paling kecil, yakni toleransi pada lingkungan.

Fitur cardless dalam BCA Mobile juga mendukung gerakan cashless society ini dengan memberikan fitur setor dan tarik tunai tanpa menggunakan kartu ATM. Pengalaman saya menggunakan fitur cardless ini adalah saat terburu-buru pergi ke Car Free Day (CFD) bersama teman. Karena harus pergi pagi-pagi dan tidak sempat mengecek isi tas, alhasil ketika sampai di tempat, saya baru sadar kalau lupa tidak membawa dompet.

bca.co.id

Sempat kelimpungan, saya sempat meminta abang ojek online untuk kembali ke rumah, tetapi kemudian saya urungkan niat karena teringat kalau BCA punya fitur tarik tunai tanpa kartu. Saya segera membuka smartphone, kemudian tap pada BCA mobile, dan pilih fitur cardless. 

Tanpa pikir panjang, saya segera memilih tarik tunai dan mencari atm terdekat untuk menyelesaikan transaksi. Sesampainya di atm, tinggal masukkan nomor ponsel dan kode yang telah diberikan di kotak masuk (inbox), lalu selesai sudah kepentingan saya. 

Lega sekali rasanya jika diingat-ingat kembali momen itu. Dari sini saya belajar bertoleransi waktu, untuk berpikir secara taktis, cepat, dan efisien agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain (ya, tidak jadi meminta kembali ke rumah pada abang ojek online adalah keputusan yang bisa saya banggakan).

Mengingat kemudahan-kemudahan bertransaksi cashless ini membawa saya kembali pada memori saat pertama kali membuka rekening bank. BCA adalah rekening pertama yang saya buat saat akan merantau jauh ke Kota Bandung untuk melanjutkan pendidikan. 

Sebagai seorang lulusan SMA yang belum memiliki penghasilan cukup dengan tabungan yang juga tak seberapa, saya sempat takut untuk membuka rekening, karena dari kabar yang saya dengar, pembukaan rekening baru mengharuskan minimal saldo Rp 500.000, uang yang cukup besar bagi saya kala itu.

Nyatanya, setelah sampai di kantor cabang BCA, saya disambut dengan ramah mulai dari security hingga customer service. Di sana kemudian saya tahu jika BCA mempunyai pilihan Tahapan Xpresi, yakni tahapan yang bisa digunakan cukup dengan minimal saldo Rp 50.000 saja. Di sini, BCA telah melakukan toleransi finansial pada kalangan muda seperti saya yang belum memiliki penghasilan yang cukup untuk membuka rekening dengan saldo awal yang besar saat itu.

BCA Mobile pun langsung bisa diakses setelah keperluan administrasi diselesaikan. Kini, ketika sudah bekerja, saya masih aktif menggunakan BCA Mobile untuk berbagai keperluan transaksi yang praktis. Utamanya, untuk melakukan transfer ke uang elektronik atau virtual account. Dengan beberapa kali klik saja, maka saya bisa melakukan pembayaran kemana saja.

foto oleh Lukman Ardiansyah

Uniknya, karena sudah terbiasa dengan tradisi-tradisi cashless society, kini saya jarang memegang uang dalam bentuk tunai, sehingga ketika ada kebutuhan mendadak yang harus dibayarkan dengan tunai, saya terkadang merasa repot. Namun, hal itu tidak menjadi masalah ketika saya sadar jika teman-teman di sekeliling adalah bagian dari Generasi Simpel yang juga menggunakan BCA untuk transaksi sehari-hari. 

Jadi, ketika saya sedang butuh uang tunai, cukup meminjam kepada teman yang kebetulan memiliki uang tunai, kemudian saya bayar melalui transfer menggunakan BCA mobile. Sebuah trik yang mungkin bisa teman-teman terapkan juga jika ingin dibikin simpel sambil menerapkan toleransi di lingkungan kerja bersama rekan-rekan dengan satu visi dan misi yang sama.

Fitur BCA Mobile lainnya yang juga sering saya gunakan adalah m-commerce, bentuk toleransi lain yang dihadirkan oleh BCA ketika pulsa dan paket data sudah habis dan butuh untuk segera diisi. 

Sebagai seorang perantau, terkadang saya merindukan rumah, terutama bapak dan ibu. Bapak adalah seseorang yang jarang mengaktifkan internet karena baginya, lebih baik langsung berbicara melalui panggilan telepon biasa. Oleh karena itu, saya harus menyediakan pulsa yang cukup di ponsel saya. 

Dengan m-commerce, saya bisa langsung mengisi pulsa, bahkan mengisi pulsa pada nomor bapak cukup dengan memilih jenis voucher apa yang akan diisi dengan nominal yang diinginkan. Toleransi dalam bentuk rasa peduli kepada keluarga pun terpenuhi melalui cara ini.

BCA juga melakukan transformasi lain dengan fitur buka rekening baru melalui BCA Mobile. Untuk langkah-langkah yang perlu dilakukan, teman-teman yang ingin mengikuti gerakan dibikin simpel dan join Generasi Simpel, bisa melihat laman dibikin Simpel pada tautan ini.

Kemudian, jika sudah join Generasi Simpel dan ingin bergabung bersama generasi toleran yang cardless dan cashless, teman-teman bisa mencari tahu caranya di sini.