Mohon tunggu...
Liliek Purwanto
Liliek Purwanto Mohon Tunggu... Penulis - penulis

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Andritany dan Kita Bisa Belajar kepada Khalid Askri

10 September 2019   13:46 Diperbarui: 11 September 2019   04:09 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sebuah turnamen internasional yang diikuti klubnya, Piala Dunia Antarklub, ia benar-benar menunjukkan dirinya yang sungguh berbeda. Dalam sebuah video yang saya saksikan, ia berhasil mengamankan gawangnya dari ancaman gol yang demikian banyak mengarah ke gawang.

Penampilan gemilang Askri sangat membantu Raja Casablanca melaju hingga babak final. Sayang, dalam partai final klub Maroko itu harus mangakui keunggulan Bayern Munchen, sebuah klub yang sangat mapan dari benua Eropa.

Ada yang sangat menarik dari kisah bangkitnya Askri dari keterpurukan. Kiper itu mengakui bahwa motivasinya melonjak kembali karena dukungan banyak orang, utamanya beberapa rekan seprofesinya sebagai penjaga gawang dari berbagai negara. Di antara mereka, Askri menyebut nama Dominique Deplagne, kiper klub Montpellier dari Prancis. Dan ia juga mengedepankan satu nama istimewa yang tidak asing di telinga penggemar bola, Gianluigi Buffon.

Semangat Andritany dan Garuda

Sementara itu, Andritany mungkin tidak bisa melupakan kekalahan yang baru dideritanya. Saat itu tim nasional Garuda yang dibelanya dikalahkan Malaysia dalam pertandingan pertama babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.

Dalam beberapa pemberitaan dan ulasan atas pertandingan ini, sebagian orang berpendapat bahwa Andritany berperan besar atas kekalahan Garuda. Ia dinilai tidak pada kemampuan terbaiknya hingga tiga gol bersarang ke dalam gawang yang dijaganya.

Seandainya benar Andritany tidak bermain baik ketika melawan Malaysia, saya tidak melihat blunder "konyol" dilakukannya seperti yang dialami Askri. Sehingga, mudah-mudahan dirinya cepat kembali kepada semangat dan kemampuan terbaiknya. Apalagi sikap dan semangatnya selaku kapten tim tentu akan memengaruhi kondisi tim secara keseluruhan.

Bila kita berkaca pada pengalaman Askri melewati hari-harinya yang sangat berpotensi menimbulkan frustrasi, tidak selayaknya kita menghembus-hembuskan kalimat negatif kepada dirinya. Apalagi Andritany pun telah menyatakan bahwa dirinya beserta seluruh anggota tim siap seratus persen menghadapi pertandingan berikutnya melawan Thailand malam nanti.

Evaluasi tentu harus dijalani, termasuk di dalamnya mengulas kekurangan tim dan para pemainnya guna menyusun strategi yang lebih baik. Namun ketika evaluasi sudah dijalani, maka yang dibutuhkan Andritany dan juga pemain-pemain lainnya bukan penilaian buruk yang terus-menerus. Sebab hal yang seperti ini mungkin akan menjatuhkannya dalam keterpurukan berkepanjangan. Mereka tentu menginginkan kalimat-kalimat positif yang mangangkat motivasi.

Pemain sekaliber Buffon saja tak merasa diri jauh lebih tinggi ketimbang Askri. Meskipun sebelumnya mungkin nama itu tak ia kenali. Dengan rendah hati, tanpa melihat asal-usul Askri, legenda sepak bola Italia itu terus memompakan semangat hingga sang kiper asal Maroko bangkit lagi dan meraih prestasi.

Ayo, kita yang sebangsa dengan Andritany dan seluruh penggawa Garuda, jangan berhenti untuk terus menyemangati. Karena ini mungkin cara yang paling minimal mendukung sepak bola kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun