Hmmm rasanya ingin menguncir rambut, lompat ke sofa, dan menyanyi keras-keras lagu Aku Wanitanya Bunga Citra Lestari. Wanita, lama-lama Young Lady kesal juga. Kenapa wanita harus menstruasi? Kalaupun menstruasi adalah kodrat, bisakah ditunda satu-dua minggu saja?
Mengesalkan. Apa yang ditakutkan Young Lady terjadi. Siklus kewanitaan tidak berpihak pada Young Lady: menstruasi di akhir Ramadan. Gila, gila, gila. It's a nightmare.
Kenapa harus menstruasi di akhir Ramadan? Kenapa darah itu harus mengalir keluar di paruh ketiga bulan suci? Padahal Young Lady cantik sedang intens-intensnya berdoa, memohon banyak hal untuk kelancaran banyak urusan, lagi banyak permohonan dan pengaduan pada Allah, lagi semangat-semangatnya berbagi. Kenapa nikmat kesempatan berpuasa harus dicabut justru ketika waktu-waktu terbaik untuk beribadah dan berdoa?
Semalam Young Lady hanya bisa berbaring tak bergerak sambil memeluk Kermit, boneka kesayangan itu, sambil menangis. Marah dan kesal pada siklus kewanitaan yang tidak bisa diajak kompromi. Sekuat tenaga Young Lady menahan diri untuk tidak meminum obat penunda haid. Antara takut dan semacamnya.
Alhasil, di sepertiga akhir Ramadan, Young Lady malah tidak bisa berpuasa. Sedih ya. Tapi, apakah rutinitas berubah?
Tidak, guys. Young Lady tetap bangun pukul tiga pagi, tetap ikut makan di saat orang tua sahur, tetap minum saat Imsak, dan tetap menahan diri untuk tidak makan-minum selama jam puasa walaupun tidak niat puasa! Ya, Young Lady lakukan itu.
Mau mengatai bodoh? Silakan. Mau menertawakan? Boleh. Tapi ini pilihan Young Lady.
Setiap tindakan harus beralasan. So pasti Young Lady punya alasan untuk melakukannya.
Pertama, toleransi dan menghormati yang berpuasa. Nah ini, ini penting sekali dicermati wanita-wanita Muslimah yang menstruasi dan tidak berpuasa. Hanya karena sedang menstruasi, bukan berarti seenaknya, kan? Jangan jadikan kesempatan tidak berpuasa sebagai ajang untuk menggoda orang lain. Kalau kalian mau diperlakukan toleran oleh orang lain, kalian dulu yang harus toleran.Â
Pelajaran tentang toleransi satu ini didapatkan Young Lady cantik dari sebuah sekolah berasrama. Di sekolah asrama itu, Young Lady hanya betah dua minggu...ups, parah ya. Ketahuan manjanya. Satu minggu di antaranya dilewati saat Ramadan. Waktu itu, ada seorang anak perempuan yang tidak puasa karena menstruasi. Namun ia tetap ikut sahur dan berbuka puasa bersama penghuni asrama lainnya.Â
Selama jam puasa, ia tetap tidak makan dan minum. Demi menghormati penghuni asrama lainnya yang sedang berpuasa. Sejak saat itu, Young Lady selalu melekatkan pelajaran berharga itu dalam ingatan dan berusaha menerapkannya tiap kali menstruasi di bulan Ramadan.