Dari kejauhan memasuki jalan Jarak, seorang lelaki paruh baya melambaikan tangan. Ia berdiri seorang diri dan agak menjauh dari sebuah WarKop. Terlihat masih ada beberapa orang sedang menikmati segelas kopi pahit sambil sesekali terdengar gelak tawa memecah kebisuan malam. Laju sepedaku perlahan menepi dan berhenti tepat di hadapannya.
Hawa dingin akibat hujan sore tadi menjalar lantas membangunkan hasrat yang sudah lama terpendam. Di dukung suasana hening dan sepi. Hanya sesekali satu atau dua kendaraan lewat. Padahal jam tangan baru saja menunjukan pukul 00.35. Dalam benakku lelaki ini hendak meminta tumpangan. Karena sudah larut  malam mungkin saja Ia ketinggalan angkutan kota.
"Dari mana mas, pijat aja dulu mas!!"
"Aduhhh.. jam segini pijat? Emang berapa pak bayarnya??"
"Cuma 300rb mas. Bisa semuanya. Anaknya blasteran (Jawa - Manado). Putih bersih mas. Kalau siang dia kerja toko. Kalau mau ta antar dekat sini kok. Masuk lewat gang itu,(sambil menunjuk ke arah gang). Enak mas, servisnya oke punya!!"
"Umur berapa pak?"
"Baru 35 tahun. Tapi cuanntikkk mas. Body nya juga oke punya."
"Achhhh... masa sich pak? Lebih tua dia pak. Malesss. Aku mau kalau ada yang umur 20an tahun."
"Wahhh... sampean jangan salah lho yach. Ini hot anaknya. Kalau mau lihat - lihat dulu gapapa ta antar kesana. Anaknya baik kok. Kalau yang umur 20an mahal bos. Bisa sampe 1 juta. Ayo lihat - lihat dulu kesana."
***
"Tok... tok... tok"