Mohon tunggu...
Koteka Kompasiana
Koteka Kompasiana Mohon Tunggu... Administrasi - Komunitas Traveler Kompasiana

KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) Selalu dibawa kemana saja dan tiada gantinya. | Koteka adalah komunitas yang didesain untuk membebaskan jiwa-jiwa merdeka. | Anda bebas menuliskan apapun yang berkaitan dengan serba-serbi traveling. | Terbentuk: 20 April 2015, Founder: Pepih Nugraha, Co-founder: Wardah Fajri, Nanang Diyanto, Dhave Danang, Olive Bendon, Gana Stegmann, Arif Lukman Hakim, Isjet, Ella | Segeralah join FB @KOTeka (Komunitas Traveler Kompasiana) Twitter@kotekasiana, Instagram @kotekasiana dan like fanspage-nya. Senang jika menulis di Kompasiana, memberi tag Koteka dan Kotekasiana di tiap tulisan anda! E-mail: Kotekakompasiana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tiga Kompasianer Pemenang Lomba "Essay Photo" Koteka 3 Tahun

12 Agustus 2018   15:24 Diperbarui: 12 Agustus 2018   16:04 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Peringatan ulang tahun Koteka tanggal 20 April 2018 telah berlalu. Kegiatan blog competition berupa essay foto sudah diadakan meski sempat diundur selama seminggu. Luar biasa.

Tema yang diangkat "Keindahan Tari Tradisional Indonesia di Mataku" ternyata mengangkat banyak cerita unik dan menarik dari para peserta. Bayangkan bagaimana orang asing ikut mencintai dan melestarikan budaya tradisional bangsa kita. Sentilan halus yang mengingatkan generasi tua dan muda, supaya tak boleh kalah dengan mereka. Supaya suatu hari, anak cucu kita tidak perlu ke luar negeri untuk belajar tari tradisional negeri. Agar tetap lestari tarian yang sudah diciptakan nenek moyang lewat akal budi mereka dari generasi ke generasi, meski dunia semakin modern dan maju dari masa ke masa. Malu dan sangat disayangkan jika itu akan terjadi.

Simak pula betapa luas Indonesia sehingga sangat kaya akan tarian tradisional dari Sabang sampai Merauke. Semuanya patut dilestarikan, semua indah tariannya.

Apa pula makna tari yang kita lihat saat pergi ke tempat wisata di Indonesia, serta mengapa seorang pencipta tari merangkai gerakan dalam musik khusus untuk tari tersebut? Hal itu selayaknya disebarluaskan kepada dunia dan tentu, anak cucu kita.

Kami admin Kompasiana sangat berterima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dan tentu, pihak-pihak yang ikut melestarian tarian Indonesia dengan beragam cara dan di manapun Anda berada.

Sekarang silakan simak, apakah Anda salah satu pemenang lomba yang kami adakan?

Berikut pemenang yang telah ditentukan oleh juri (admin Koteka):

Juara I, Lisa Selvia M dengan artikel berjudul "Muka-muka asing mementaskan kesenian tradisional Indonesia."

Juara II, Casmudi "Selamat datang Bali dan tarian Sekar Jagat."

Juara III, Tamita Wibisono "Dari Papua hingga Jawa, khasanah tari tradisional Indonesia perlu dijaga."

Selamat dan sukses kepada seluruh pemenang. Silakan kirim data Anda ke email kotekakompasiana@googlemail.com dengan subyek "Data Pemenang Koteka3tahun" dengan format data diri sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun