Mohon tunggu...
KONEK
KONEK Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Silaturahim dalam Balutan Puisi

16 November 2015   22:05 Diperbarui: 16 November 2015   22:44 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di antara komunitas bentukan Kompasianer, yang sering bertemu atau kopdar adalah RTC Surabaya dan Konek. Itu dikarenakan, kami sudah sering bertemu sejak awal-awal bergabung di Kompasiana. Selain juga sama-sama dari satu daerah yang berdekatan, yaitu seputaran Gerbangkertosusila. RTC Surabaya adalah kompasianer Ay Mahening, Siti Nur Hasanah dan Sam Trader. Kalau urusan berfiksiana seperti bikin puisi, cerita fiksi dan berimajinasi memang mereka jagonya. Sedang Konek?

Mendapat undangan sekaligus tantangan dari sobat RTC, tentunya tidak membuat Konek berpikir dua kali. Langsung di jawab OKE oleh semua dulur Konek yang saya ajak. Tidak hanya bertujuan untuk menyambung tali silaturahim, tapi juga diwajibkan untuk membuat puisi sekaligus membacakannya pada waktu kopdaran nanti. Jawab kami, siapa takut? Meskipun selanjutnya juga mikir panjaaaang banget. Bagaimana tidak? Nulis yang ala kadarnya aja kami masih suka maju mundur tergantung mood. Lha bikin puisi malah butuh waktu dan imajinasi tinggi. Berbagai macam komentar dari dulur Konek yang awal mulanya ragu untuk bisa menjawab tantangan itu.

Tapi bukan Konek kalau tidak bernyali tinggi. Dulur Konek yang sudah menyanggupi untuk datang adalah saya- Avy, Andrea "Sandal", Tamita Wibisono, Naftalia, Arif Khunaifi, Agung Prasetyo, Nuzulul Arifin, Husni Anshori dan Tamam Malaka. Semuanya sanggup membuat puisi dan nantinya akan di baca secara "live" di acara kopdar.

Bertempat di Saung Intan - Tropodo, kami sepakat untuk bertemu di hari Sabtu, 13 Nopember 2015. Tidak terlalu jauh dari rumah saya dan mbak Ay Mahening maupun mbak Naftalia. Bukan kebetulan, tapi karena memang tempatnya sangat asri dan menyenangkan sekali (terutama buat foto-foto hehehehe). Di samping makanannya juga sangat enak dan indonesia banget. Oya, untuk memberi kesan kompak, kami diharuskan memakai dresscode blue jeans dan putih. Ternyata memang RTC dan Konek sangat kompak banget lo...

Keseruan dari acara tersebut, bisa dinikmati lewat foto-foto suasana yang cukup bervariasi. Karena juru potretnya juga banyak. Jadi foto-foto ini hasil karya dari semua yang hadir pada sore itu. Jadi sudah bingung mau kasih nama pemiliknya. Yang jelas foto ini resmi dari sobat RTC dan Konek. Mereka tidak akan keberatan kalau foto-fotonya di pasang sebagai album kenangan bersama.

Acara di awali pembacaan puisi hasil karya masing-masing. 

Kehangatan dan keceriaan terpancar dari kami semua. Meskipun sudah sering bertemu, rasanya tidak pernah bosan dan selalu saja ada perekat yang membuat keinginan untuk kembali bersilaturahim.

 

Pukul 19.00 waktu setempat, kami harus membubarkan diri. Karena di rasa memang sudah cukup puas bercengkerama dan jaga-jaga supaya tidak di usir oleh satpam karena sudah terlalu lama. Beberapa sudah pamitan dan meninggalkan tempat. Termasuk Andrea "Sandal" yang akhirnya nebeng mas Nuzulul Arifin karena sama-sama berasal dari Mojokerto.

Ternyata gojek yang di pesan Tamita belum juga datang. Sambil menunggu, kami pun nyangkut di resto Saung Intan di lobi utama, yang kebetulan ada satu pemain elekton baru memulai dengan lagu pertama. Dasar pinter memanfaatkan momen, akhirnya Tamita menawarkan diri untuk ikut menyanyi. Tanpa pikir panjang, saya dan mbak nur juga antusias untuk menyumbangkan suara juga. Kok pas banget, malam itu pengunjung tidak terlalu ramai. Jadinya, kami bergantian menyanyi untuk menghibur diri sekaligus menghibur pengunjung.

Akhirnya lagu "Kemesraan" karya Iwan Fals menutup perjumpaan RTC-Konek di malam itu. Menuntaskan dahaga persaudaraan yang tidak pernah kering. Ada rasa puas, bahagia dan terharu bercampur menjadi satu. Sesuai lagu yang kami nyanyikan, semoga kemesraan ini janganlah cepat berlalu. Bahkan tidak akan pernah hilang sampai Tuhan mengambil semuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun