Daku termenung, mengenang kisah
Satu riwayah, wanita Basra
Putri Ismail, Siti Rabi'ah
Kekasih Allah, penghuni surga
Lahir ditengah, keluarga susah
Ibu dan Ayah, orang tak punya
Jangankan daging, makanan mewah
Roti yang murah, kadang tiada
Detik berlalu, waktu berubah
Si gadis merah, tumbuh dewasa
Bertubuh anggun, berbudi indah
Muka yang ramah, santun bahasa
Tertulis kisah, dalam sejarah
Siti Rabi'ah budak setia
Rajin dan jujur, tidak membantah
Yang diperintah, hatinya ridha
Siang bekerja, malam ibadah
Tubuh yang lelah, tidak terasa
Wanita suci, pilihan Allah
Al 'Adawiyyah, Insan mulia
Di suatu malam, keajaiban tumpah
Satu karamah, di gubuk renta
Tuan tersentak, memuji Allah
Gubuk Rabi'a, penuh cahaya
Siti dipanggil, menghadap simbah
Karna karamah, tuan berkata
Wahai Rabi'ah, Aulia Allah
Aku bersumpah, Engkau merdeka
Bagai purnama, tersenyum indah
Al 'Adawiyyah, hati gembira
Banyaklah masa, untuk ibadah
Menyebut Allah, pagi dan senja
Hembusan nafas, setiap sa'ah
Hati Rabi'ah, hanyalah cinta
Tangisan pilu, Air mata darah
Bersama Allah, rindu bersua
Wanita sufi, jalan Muhabbah
Al 'Adawiyyah, tiada dua
Hasan Al-Basri, ajak menikah
Tolak Rabi'ah, Nan bersahaja
"Jangan kau ajak, daku menikah
Menempuh sunnah, berumah tangga
Sekecil debu, sebiji Zarrah
Selain Allah, tak ada cinta"