Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Polisi Temukan Surat Keluh Kesah Korban Mutilasi, Ini Isinya...

15 Desember 2017   20:59 Diperbarui: 15 Desember 2017   21:01 3104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polisi menemukan surat yang berisi keluh kesah korban mutilasi di Karawang.

Polisi menemukan surat yang berisi keluh kesah korban mutilasi di Karawang.KARAWANG, KOMPAS.com - Polisi menemukan sepucuk surat yang berisi keluh kesah Siti Saidah alias Nindy alias Desi Wulandari, korban mutilasi di Karawang, Jawa Barat.

Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Maradona Armin Mappaseng mengungkapkan, surat tersebut ditemukan terselip dalam lemari di ruang depan kontrakan korban, Dusun Sukamulya, RT 005, RW 002, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang.

Surat yang ditulis dalam kertas folio putih itu bertuliskan keinginan Nindy untuk pulang ke kampung halamannya di Pati, Jawa Tengah.

"Pengen pulang ke rumah tapi malu sama keluarga, malu juga sama tetangga. Punya suami tapi gak tinggal bareng, pikirannya pasti banyak yang negatif," tulis Nindy dalam surat itu.

(Baca juga : Pelaku Mutilasi di Karawang Bakar Tubuh Korban bersama Buku Nikah)

Ia bahkan sempat berpamitan meninggalkan kontrakan mereka berdua, karena sudah tidak sanggup menghadapi sifat suaminya.

"Yah, Bunda pamit aja ya... udah capek ngadepin sifat kamu, kamu lebih sayang mereka ketimbang aku," tulisnya lagi.

Sayangnya dalam surat tersebut tak tertera kapan surat tersebut ditulis. Hanya saja,  berdasarkan pemeriksaan, surat tersebut sudah dibaca pelaku.

Sebelumnya, tersangka yang juga suami Nindi, Muhammad Kholili (23) mengaku tega menghabisi nyawa korban lantaran merengek meminta mobil dan menghina orangtuanya. 

 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun