Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kerja di Luar Negeri Masih Menjadi Solusi?

10 Januari 2020   20:30 Diperbarui: 13 Januari 2020   16:52 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam lamunannya didalam diamnya saat sedang sendiri, kerja bergaji tinggi tanpa syarat membebani dan cenderung lebih mudah dari pada didalam negeri, Budi ingin bertekad, ia akan terus bertekad demi keluarga. 

Kerja keluar negeri dengan gaji yang tinggi karena kebutuhan sudah banyak membebani merupakan sebuah solusi. 

Menjadi kaya mendadak asal di sana dapat hidup prihatin, lalu dapat mentransfer uang dalam jumlah banyak setiap bulannya kepada keluarganya, itulah kerja yang terbaik; karena di manapun dan bagaimanapun bentuk kerja manusia adalah yang dapat mencukupi, juga yang dapat memanusiakan manusia dalam memenuhi setiap kebutuhannya .

Tetapi peradaban, memang ia tidak akan berpihak pada manusia yang secara garis besar tanpa modal. Untuk menjadi kaya memang harus bermodal, seperti dalam cerita mistik yang biasa ditayangkan televisi berbentuk di sinetron atau film. 

Perkara pesugihan di dalam goa atau gunung yang sakral, ia pun harus bermodal dalam tumbal, meskipun itu adalah anaknya sendiri yang sangat berharaga mengadopsi narasi cerita sinetron dan film-film.

Maka dengan bekerja di luar negeri yang jauh dari anak dan istri, sepertinya Budi juga harus menjadi tumbal dari kesejaheraan itu demi anak dan istrinya. 


Asal masih dapat menjadikan keluarga sejahtera, apapun termasuk dirinya sendiri beserta modal yang keluar banyak akan tetap dilakukannya, sebagai solusi menjadi manusia sejahtera. 

Tidak ada kata sejahtera tanpa tumbal juga harus dengan modal, itu sesuatu yang harus dilakukan diabad yang ke-21 ini, dari bermodal untuk menarik modal!

Sepertinya memang benar, manusia harus percaya pada dirinya sendiri untuk menang memandang zaman, bukan saja menang atas kehidupannya sendiri, tetapi dengan "menang" terhadap kata sejahtera yang harus mereka cari sendiri. 

Kalau memang bukan dari dan untuk dirinya sendiri, untuk siapa lagi? Manusia memang harus percaya pada dirinya sendiri memandang setiap perubahan yang mungkin dapat diwujudkan oleh kekuatan dan kemauannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun