Sistem Informasi meratakan struktur organisasi sehingga suatu organisasi dapat dengan mudah dan cepat dalam memperoleh informasi. Kemudahan yang diperoleh oleh suatu organisasi ini dapat memengaruhi pengambilan keputusan yang cepat pula.
Begitu pentingnya suatu sistem informasi bagi suatu organisasi dan proses bisnisnya, setiap organisasi menjadikan sistem informasi sebagai alat vital dalam proses bisnis. Namun tidak semua sistem informasi dalam diterapkan dalam suatu organisasi. Ada lima aspek yang harus diperhatikan, yakni  Lingkungan, struktur organisasi, budaya, bentuk organisasi, gaya kepemimpinan, kepentingan-kepentingan kelompok utama, jenis pekerjaan, dan proses bisnisnya
Organisasi yang dengan mudah memperoleh informasi dan mengambil keputusan akan semakin responsive terhadap perubahan, sehingga suatu organisasi akan mencapai keunggulan kompetitif. Model keunggulan kompetitif oleh Michael Porter menempatkan 4 faktor utama yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi yaitu , Pendatang baru di pasar , Produk dan Jasa pengganti , Pemasok , Pelanggan.
Sistem Informasi membantu perusahaan dalam bersaing dengan jalan menekan biaya, melakukan diferensiasi produk maupun jasa, fokus pada kesempatan yang ada di pasar, memperkuat hubungan dengan pemasok dan pelanggan, serta meningkatkan hambatan bagi pesaing untuk masuk ke dalam pasar dengan kinerja yang memuaskan
Selain itu, model rantai nilai juga membantu suatu organisasi mengidentifikasi kesempatan dalam menerapkan aplikasi sistem informasi strategis dengan memandang organisasi sebagai rangkaian aktivitas utama dan pendukung yang memberikan nilai tambah bagi produk dan jasa yang dihasilkan.