Demi bahgia, kurela mengalah, demi senyum ceria, kurela mengalah, namun kutetap takkan lelah agar tangan ini tetap menengadah dalam tiap doa tuk rela mendekap erat takdir, agar keberpihakkannya merangkulku dengan mesra.
Takkan kembali kuberlari mendekap masa lalu, kan hanya kupandangi itu sebagai pembelajaran dimasa kini dan nanti. Karena keyakinanku masa depanku lebih indah dari yang kualami kini.
Sesungging senyum menyiratkan ketertarikan akan masa depan yang coba diraih walau dengan perjalanan kisah yang aneh, unik, dan berbeda, karena aku berbeda, iya, karena aku berbeda.
Dalam keterbatasan kuraih mentari pagi lengkap dengan senyum manisnya yang mulai ramah, kepadaku, entah apa dan bagaimana, namun tetap aku terus melaju tanpa ragu.
iya, aku mengalah hari ini, untuk memelukmu, merangkulmu, mendekapmu dengan sepenuh cintaku yang tak luntur termakan usia, dan tergerus waktu.Â