Pada tanggal 21 Oktober 2013 kami mengunjungi Panti Asuhan Hindu Dharma Jati II di Jalan Trengguli Denpasar. Untuk menuju ke dalam panti ini kami memasuki "angkul-angkul"--gerbang tradisional rumah Bali--, Â terlebih dahulu. Setelah masuk ke dalam kami di arahkan menuju ke kursi penerimaan pengunjung di sebelah kanan. Setelah mengisi "buku tamu" saya sempat berbincang-bincang singkat dengan ibu pengelola panti.
Di sini ada 70 anak asuh dari berbagai daerah di Bali. Panti asuhan ini khusus dihuni oleh anak-anak yang beragama Hindu sesuai dengan namanya.
Ada beragam latar belakang mengapa anak-anak tersebut menghuni panti tersebut. Salah satu anak perempuan yang mengaku berasal dari Buleleng yang berhasil saya tanyai mengatakan ia tinggal di sini karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Sementara kakeknya masih tinggal di kampung halamannya. Ketika saya tanya apakah ia pernah menghubungi kakeknya yang masih tinggal di kampung halamannya ia menjawab tidak pernah karena tidak tahu nomor telpunnya.
Lainnya lagi, ada anak yang tinggal di sini karena orang tuanya bercerai. Menurut ibu pengelola panti tersebut, meskipun demikian, sesekali ibu si anak ini mengunjunginya di sela-sela waktu luang kerjanya.
Di panti ini anak-anak belajar di kejar paket dengan mendatangkan guru ke sini. Namun demikian ada juga yang bersekolah di sekolah formal. Bahkan ada juga yang kuliah sampai S2. Demikian informasi dari pihak pengelola.
Pada Hari Raya Galungan bagi umat Hindu kali ini (Rabu, 23 Oktober 2013) ada yang pulang kampung? Banyak yang pulang ke kampung halamannya untuk merayakan hari raya yang datangnya setiap 210 hari ini.
Di akhir kunjungan tidak lupa juga kami berfoto bersama anak-anak yang masih tinggal di sini karena tidak pulang kampung.