Mohon tunggu...
Jusman Dalle
Jusman Dalle Mohon Tunggu... Editor - Praktisi ekonomi digital

Praktisi Ekonomi Digital | Tulisan diterbitkan 38 media : Kompas, Jawa Pos, Tempo, Republika, Detik.com, dll | Sejak Tahun 2010 Menulis 5 Jam Setiap Hari | Sesekali Menulis Tema Sosial Politik | Tinggal di www.jusman-dalle.blogspot.com | Dapat ditemui dan berbincang di Twitter @JusDalle

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kontribusi Milenial di Pusaran Gelombang Digital

17 Agustus 2017   19:11 Diperbarui: 18 Agustus 2017   06:07 2375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi generasi millenial (sumber : linkedin.com)

Menapaki usianya yang baru, tantangan Indonesia kian kompleks. Salah satu tantangan tersebut datang dari sektor digital. Yaitu bagaimana mewujudkan kedaulatan digital. Disinilah relevenasi tiga catatan di atas dengan tantangan kekinian Indonesia. Anak-anak muda kita telah mengantongi modalitas untuk mewujudkan tatanan kedauatan digital.

Ruang digital adalah panggung kita untuk mengoptimalkan kontribusi. Generasi millenial mestilah jadi aktor utama mewujudkan kedaulatan digital. Ada banyak hal yang bisa dilakukan. Bukan saja dengan memainkan media sosial macam Instagram yang di tangan anak-anak muda Indonesia bukan cuma dipakai sebagai media hiburan. Tapi juga disulap jadi pundi-pundi ekonomi. Anak-anak muda Indonesia memang super kreatif.

Kontribusi lain yang dapat kita perbuat untuk mewujudkan kedaulatan digital adalah dengan mengoptimalkan berbagai sarana teknologi komunikasi untuk melakukan edukasi. Terutama memerangi paham-paham yang bertentangan dengan NRKI, membasmi hoax dan mewujudkan literasi digital untuk menciptakan damai. Hal itu bisa dimulai dari langkah sederhana. Tidak membagikan tautan-tautan di sosial media dari sumber abal-abal dan tak kredibel misalnya.

Semangat berbagi sebagai tradisi Indonesia juga diwarisi dengan baik oleh generasi millenial. Betapa banyak anak muda yang menciptakan wadah kolaborasi (baca : ruang kebersamaan) digital. Mulai dari mendirikan gerakan penggalangan dana (crowd funding) hingga tanggap bencana. Lagi-lagi, gerakan sosial tersebut mengukuhkan ikatan kegotongroyongan dalam menegakkan kedaulatan bangsa di ranah digital.

Dari seorang Jakartans dan Instagramer @JusDalle

Kamis, 17 Agustus 2017

Pukul 19.09 WIB.

MERDEKA!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun