Mohon tunggu...
Harjuni
Harjuni Mohon Tunggu... Nahkoda - Talk less do more

"Tan hana wighna tan sirna; tiada rintangan yang tak dapat dilalui."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Silent Majority Bertanya: Kemana Aja Anda Selama Ini?

8 Mei 2017   12:20 Diperbarui: 8 Mei 2017   12:27 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: https://i2.wp.com/pkspuyengan.com/


Kemana aja anda selama ini ???

Kalau akhirnya nanti ia dipenjara dengan pertimbangan untuk menjaga kestabilan negeri ini, yahh tentu saya akan berusaha memaklumi walau berat…yahh memang sama-sama kita telah mengetahui bahwa perdamaian itu memang harus dibayar mahal, apapun akan kita korbankan untuk itu…apapun agunannya, betapa cintanya kita pada negeri ini…

namun bila ia dipenjara dengan alasan menistakan agama…hehe…akal sehatku, sanubariku, dan semua pengetahuanku: tidak akan pernah bisa menerima itu semua…saya tidak bisa sama sekali membohongi hati nuraniku, melecehkan pengetahuan yang telah susah payah aku kumpulkan….saya tersenyum dalam kuterenyuh, mengusap-usap kalbuku, tempat dimana nilai-nilai yang diturunkan Tuhan dan diperjuangkan oleh utusan-utusan-Nya itu ku pupuk dan kujaga dengan tekun…,hatiku seraya bergumam, “hehe sungguh lucu-lucu manusia itu, Tuhan”… mungkin ini akan menjadi lelucon terbesar dalam hidupku, akan ku kenang selalu, hingga aku mati, akan kubawa kelak ke pengadilan Tuhan, menuntut mereka yang telah melecehkan nilai-nilai luhur di hadapan Tuhanku…

lelucon yang terjadi dari ketidak-mampuan kita bersikap adil terhadap pikiran sendiri…dari ketidak-becusan kita memahami “hakikat” dari agama itu sendiri…dari kelemahan kita memahami ayat suci secara literal, tekstual dan sempit…

ia hanyalah menyampaikan fakta…fakta-fakta yang juga tiada henti-hentinya diceritakan oleh agamawan kita yang telah zuhud, namun kita toh tiada mengerti-ngerti juga, hingga akhirnya datanglah seseorang yang kita sebut “kafir” entah ia utusan darimana, mungkin utusan langit juga, membawa fakta yang sama, mengingatkan kemusyrikan kita yang sudah sedemikaian kronis dalam beragama, menyembah “teks”, dan menyimpang jauh dari “hakikat”…harusnya kita malu…namun karena yang menyampaikannya hanyalah seorang “kafir” maka kita menyebut dia telah menistakan agama…apa ngga kebalik???…sungguh kita  masih butuh ratusan tahun untuk mampu bersikap adil terhadap pikiran sendiri…

fakta….fakta apa yang kau maksud jonii???

saya pernah mendengar ungkapan bahwa, “segala sesuatu di dunia ini tidak akan lepas dari yang namanya dialektika”, saya memang belum merenungi terlalu dalam tentang ungkapan tersebut, namun saya bisa pastikan bahwa beberapa hal didunia ini memang tidak lepas dari dialektika, ada thesis dan antithesis, begitupun halnya yang berlaku pada agama…kita memahami agama sebagai jalan untuk menciptakan tatanan kehidupan yang berkemanusiaan dan berkeadilan…namun karena “sesuatu” agama bisa menjadi alat perusak, membodohi, membohongi, seseorang maupun orang-orang…

jika anda menolak pernyataan diatas tentu akan membuat saya bertanya-tanya, “kemana aja anda selama ini??” masih segar dipikiran kita seseorang menggunakan agama untuk menipu, menggandakan uang, dan toh kita cuma tertawa-tertawa saja agama dinistakan, dan dakwaannya pun murni penipuan, bukan penistaan agama…

kok bisa-bisanya anda tidak tahu, bahwa selama ini begitu banyak orang yang dibodohi dan dibohongi pakai agama?? Sekian banyak orang dibodohi dan dibohongi pakai ayat-ayat suci…
sekian banyak orang membunuh, dan meledakkan dirinya, karena dibodohi dan di bohongi pakai ayat-ayat suci, dan lagi-lagi anda dibodohi sehingga menyebut mereka jihad…
dan masih banyak lagi kejahatan-kejahatan yang terjadi di bumi manusia ini atas nama agama…
bahkan akhir-akhir ini lagi trend banyak akhi dan ukhti mau mnghancurkan negeri yang hijau dan damai ini, untuk mendirikan khilafah hanya karena di bodohi dan dibohongi pakai agama…

bahkan mungkin masih segar dipikiran kita pernah terjadi disebuah negara, dimana 7 juta massa digerakkan hingga berjilid-jilid, teriak-teriak kayak orang kerasukan setan, uring-uringan seperti habis makan kotoran binatang, mulut-mulutnya menganga dan urat lehernya bengkak seperti kehausan darah dan nanah, menaik turunkan tinjunya ke arah langit, menghina Tuhan…lagi-lagi karena dibodohi dan dibohongi pakai agama dan ayat-ayat suci…duhh Tuhan, sungguh jijik saya melihat wajah-wajah mereka….wajah mereka yang unyu-unyu itu…. kemana saja kalian selama ini???

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun