Mohon tunggu...
Joko Yuliyanto
Joko Yuliyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - pendiri komunitas Seniman NU
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis opini di lebih dari 100 media berkurasi. Sapa saya di Instagram: @Joko_Yuliyanto

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Memahami Wanita

28 April 2017   10:44 Diperbarui: 28 April 2017   11:00 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini berdasar observasi saya, jadi jika tidak ada kesesuaian mohon maaf. Tentu banyak pria gelisah dengan kepribadian wanita, bahkan wanita itu sendiri. “kok aku seperti ini ya?”, “gak apa-apa”, “terserah” dan kalimat aneh lainnya yang tidak sesuai dengan perasaannya. 

Semua pasti sudah paham tentang perbedaan mencolok pria dan wanita. Bahwa pria menggunakan pikiran (logika) mereka, sedangkan wanita adalah hati (perasaan). Perbedaan tersebut yang membuat mereka saling memadu kasih. Saling melengkapi dan saling membutuhkan. Namun saya tidak akan membahas kisah percintaan. Apa itu cinta? Kapan cinta itu timbul? Bagaimana cinta bisa berkembang bahagia? Saya kira yang demikian para kawula muda lebih mahir memahami. Dan pasti mempunyai cara dan pemaknaan tersendiri.

Memahami wanita itu dibutuhkan kesabaran dan keikhlasan. Wanita itu sangat sulit ditebak. Sekarang ngomong A, mungkin 5 menit berikutnya berganti ngomong B. dan seterusnya. Bukan berarti wanita plin-plan, namun memang kodrat yang demikian. Idealis wanita juga gampang berganti, berbeda dengan pria yang lebih berprinsip dan tegas. 

Wanita lebih banyak berbicara daripada pria. Karenanya pusat menggunjing dan bercerita keluh kesah adalah wanita. Berdasar penelitian mag for women, wanita berbicara 3 kali lebih banyak dari pada pria, yakni sekitar 20.000 kata per hari. Kekuatan bicara tersebut dipengaruhi beberapa faktor yang memang hanya dimiliki gen wanita.

Hakekat Wanita

Wanita dikenal sebagai pribadi yang lemah, lembut dan halus tutur budinya. Namun apa sebenarnya wanita itu? Ada beberapa tafsir mengenai filosofi wanita. Seperti wanita yang terdiri dari :

wa” yang berarti tawa. Wanita selalu ingin dihibur, dimanja dan dibahagikan. Hidupnya akan terasa berat jika menerima cobaan, baik besar maupun kecil, setelah itu akan menangis karena perasaan yang begitu kuat akan membuat ia mudah baper (istilah kekinian)

ni” yang berarti geni. Geni adalah bahasa jawa yang artinya api. Wanita mempunyai kepribadian yang anggun. Pemdiam pada beberapa moment tertentu. Namun terkadang juga bringan dan trengginas jika ia merasa disakiti. Pembalasan dendam seorang wanita akan jauh lebih kejam tanpa berfikir dampak yang akan ditimbulkan.

“ta” yang berarti ditata. Dan yang terkhir ini adalah harapan dari kaum wanita untuk menjalani kehidupan yang sempurna. Lurus. Perlu sosok lelaki yang siap menata hidupnya. Dari salah dan ketidakwajaran pemikiran dan perasaan. Logika lelaki akan membantu wanita dalam menata hidupnya

Selainnya adalah filosofi wanita merupakan bagian dari tulang rusuk pria. Ini mungkin merujuk pada hadist “perempuan diciptakan dari tulang rusuk, sementara yang bengkok adalah atasnya” (HR. Bukhari Muslim, ibnu Abi Syaibah, dan Baihaqi). kenapa yang bengkok? Karena tulang rusuk yang bengkok adalah bagian pelindung dan penyangga dari organ lainnya. Jadi saya memaknainya, meskipun wanita butuh pria untuk menata dan membimbing hidupnya. Pria juga sama, membutuhkan wanita untuk melindungi hidupnya dan anak-anaknya.

Dan kenapa yang dianalogikan harus tulang rusuk? Karena itulah bagian yang paling dekat dengan hati. Dan wanita butuh perhatian pria untuk kebahagiaanya. Ia bukan bagian tulang kepala. Karena prialah yang berhak memerintah. Pun tidak tulang kaki karena wanita bukan pesuruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun