Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menelusuri Proyek Air Bersih yang Mangkrak dan Mencari Solusinya

21 September 2018   17:58 Diperbarui: 27 September 2018   16:22 2265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
solar cell akhirnya tak berfungsi (JM)

Temuan dan langkah solusi

Dari tinjauan langsung ke bebera lokasi di Dusun Penggung, Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo dan berdasar cermatan dapat dipetik berbagai temuan sekaligus bisa menjadi masukan langkah solutif agar proyek air bersih atau proyek sejenis lainnya di kawasan pelosok perdesaan jangan sampai mangkrak.

Pertama,  di awal mananejen terutama menyangkut perencanaan perlu memerhatikan aturan main atau regulasi berkait proyek bersangkutan. Mulai menimbang, mengingat dan menetapkan proyek pastinya ada perundangan yang mengaturnya. Ini penting karena punya landasan pijak yang jelas, apakah berupa bantuan/hibah, kerjasama atau lainnya.  Lebih lengkap bilamana disertai penanda tangan kesepakatan melalui MoU (Memorandum of  Understanding) beserta ketentuan-ketentuannya.

Kedua, kelembagaan (struktur organisasi) yang menangani kelangsungan proyek setelah diserahterimakan juga menjadi penting, mengingat pelaksanaan dan implementasinya supaya berkelanjutan. 

Pembagian kerja antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan stakeholder perlu kejelasan, masing-masing punya tanggung jawab berdasarkan job description yang telah dijabarkan.  Ini diperlukan karena bilamana terjadi permasalahan (teknis atau administrasi) bisa segera diatasi.

Ketiga, layak disertakan yang namanya pelatihan-pelatihan terhadap pelaksana harian sehingga pengopreasionalan proyek ditangani oleh mereka yang berbekal pengetahuan. Termasuk pengkaderan para teknisi dalam rangka maintenance sehingga jangan sampai kerusakan teknis terkatung-katung tanpa menemukan pemecahan masalah dan akhirnya terbengkalai.

Keempat, sudah menjadi bagian tak terpisahkan bahwa segala giat apapun memerlukan yang namanya dana sebagai penunjang. Perencanaan pembiayaan perlu diperhitungkan sejak awal. Bilamana dalam operasioanl butuh pengembangan, termasuk manakala terjadi kerusakan dana yang dihimpun dapat dipergunakan sesuai peruntukannya.

Kelima, perlunya melibatkan para tokoh masyarakat setempat, terutama tokoh nonformal sehingga dukungan terhadap program pemberdayaan di tengah kehidupan masyarakat berlangsung optimal. Tentunya dalam hal ini tidak meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom). Ini akan mendorong warga untuk merasa memiliki (sense of belonging) terhadap berbagai macam dan bentuk proyek di desanya.

Terakhir, yang tak kalah pentingnya untuk diperhatikan yaitu perlunya kesamaan paradigma semua unsur terkait dalam memaknai proyek apapun yang akan atau hendak dilaksanakan. Jangan sampai ada pihak-pihak tertentu yang hanya fokus memikirkan berapa fee yang bisa diraup atas pelaksanaan proyek tersebut.  Jika ini yang terjadi, hanya menunggu waktu kapan proyek itu mangkrak! Salam dan selamat menyongsong akhir pekan, ya kawan.

JM (21-9-2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun