Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Terbengkalai, Ini Kondisi Sekolah Friedrich Silaban Arsitek Masjid Istiqlal

25 September 2018   14:19 Diperbarui: 26 September 2018   15:32 2597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung HIS Narumonda | dokumentasi pribadi

Di sinilah dulu arsitek F Silaban dan pahlawan revolusi DI Panjaitan bersekolah di HIS, dan gedung itu dulu indah dengan kaca jendela berwarna-warni. 

Fabian Januarius Kuwado pernah menulis dalam Kompas.com, 22 Februari 2016 berjudul "Kisah Friedrich Silaban, Anak Pendeta yang Rancang Masjid Istiqlal." 

Disebutkan Friedrich Silaban lahir di Bonandolok, Sumatera Utara, 16 Desember 1912, dan bersekolah di Hollandsch Inlandsche School(HIS) atau setingkat Sekolah Dasar di Narumonda yang sekarang menjadi Kecamatan Siantar Narumonda, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

Gedung yang dibangun pemerintah penjajahan Hindia Belanda itu awalnya diperuntukkan bagi anak-anak kepala suku atau raja di kawasan Tapanuli. Gedung itu didirikan tahun 1919 dengan menggunakan gedung yang dulunya digunakan untuk anak-anak kepala suku tahun 1900 dan kemudian berubah menjadi seminari tahun 1907 (Jan Aritonang, Mission School in Batakland (Indonesia) 1861-1940, E.J. Brill, 1994). 

Selain Friedrich Silaban yang lulus HIS tahun 1927, pahlawan revolusi  Mayjen TNI DI Panjaitan juga bersekolah di HIS itu. Demikian juga komponis nasional Amir Pasaribu.

Gedung itu hanya terbuat dari kayu namun sangat kokoh dan dulu megah seperti gedung sekolah di Eropa yang dilengkapi dengan jendela kaca berwarna-warni. Saat Jepang masuk tahun 1942, sekolah itu berhenti.

Di zaman kemerdekaan, gedung itu pernah digunakan sebagai Sekolah Dasar Negeri Nomor 1 Narumonda. Namun tidak berapa lama kemudian, gedung itu tidak digunakan lagi karena SD Negeri Nomor 1 Narumonda pindah tidak jauh dari gedung itu. 

Gedung sekolah itu berada di pinggir  sungai Asahan di Sumatra, yang sering disebut Muhamad Radjab dalam bukunya "Semasa Kecil di Kampung" (Balai Pustaka, 1958).

Seperti apakah sekarang gedung tempat belajar arsitek Friedrich Silaban yang karya arsiteknya antara lain Gedung Bank Indonesia (1958), Gedung Pola (1960-1961), Gedung BNI (1960-1961), Departemen Kejaksaan (1961), Monumen Nasional, Stadion Utama Bung Karno, Monumen Pembebasan Irian Barat (1962), dan Markas Besar Angkatan Udara (1964). Karyanya yang paling fenomenal sekaligus melejitkan kariernya adalah Masjid Istiqlal (1955) itu?

Kini gedung tempat arsitek Friedrich Silaban belajar di HIS itu sudah tidak digunakan lagi dan sudah seperti gedung yang mau rubuh. Konon Gedung itu menjadi milik gereja HKBP namun HKBP juga tidak memanfaatkannya.

Seandainya keturunan arsitek Friedrich Silaban, pahlawan revolusi Mayjen TNI DI Panjaitan, atau komponis nasional Amir Pasaribu mau melihat Gedung sekolah dasar zaman Belanda itu mungkin mereka akan bersedih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun