Mohon tunggu...
Iwan Zahar
Iwan Zahar Mohon Tunggu... -

Iwan Zahar, penulis buku 11 Kiat Jitu Fotoggrafer profensional, pernah mengajar fotografi di Univ Malaysia Kelantan, penulis buku Catatan Fotografer, bukufoto 12 KM dan 11 Kiat Jitu Fotografer Profesional. Pemenang beberapa lomba foto Internasional PX3, Cangkarukbukufoto. Eksebisi foto bersama fotografer Vietnam di Balai Soedjatmoko, Solo. Penulis jurnal ilmiah pembelajaran foto di jurnal SCOPUS dan IJOCA (Komik) Prof John Lent.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memotret Pemandangan Tanpa Bokeh

4 Juli 2017   13:01 Diperbarui: 4 Juli 2017   14:30 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ansel Adamsdan Edward Weston, Dorothe Lange, Walker Evans mendirikan group yang dikenaldengan nama #f/64.  Mengapa demikian? Mereka menentang aliransebelumnya yang banyak memotret dengan meniru-niru lukisan dan banyaktusirannya (sekarang dengan photoshop).  Sehingga foto jaman itu kesannya sengaja buram dan banyak menggunakan lensa soft sehingga berkesan lembut. Edward Weston mengatakan bahwa angkatan sebelumnya adalah pseudopainting (lukisan palsu- artinya foto juga bukan dan lukisan juga bukan).   Ansel Adams banyak memotret landscape ditaman national Yosemite, dan hampir seluruh hidupnya memotret di situ. 


Pastilah dia hafal pencahayaan di situ dariberbagai musim dan waktu.  Cara inimengingatkan kita pada pelukis Monet yang melukis water lilies dan jembatanjepang  Ansel Adams dan kelompok f/64 ini memotret setajam-tajamnya dan menggunakan kamera view dan minimal medium format dan dipasang pada f/64.  Selalu dengan diafragma sekecil-kecilnya.  Sehingga gambar terlihat  tajam ke seluruh permukaan.  Dengan diafragma sekecil itu  kecepatan kamera menjadi lambat, pada sianghari bisa hanya dengan kecepatan di bawah detik dengan ASA 100.  

Pasti digunakan tripod. Fotonya dibuat dengan hitam putih sehingga tekstur pada batu-batuan, pohon, air sungai sangat jelas terlihat.   Pemotretan hitam putih lebih bebas denganwaktu pemotretan dan tidak harus menunggu matahari terbenam dan terbit sepertipada pemotretan warna untuk mencapai warna yang bagus.    

Foto Ansel Adams sebenarnya mirip juga denganfoto-foto salon atau naturalisme. Segalanya tampil indah dan tidak menceritakan hal buruk atau protes padalingkungan seperti pada aliran realism. Hanya perbedaannya dengan foto salon yang berkesan indah saja, sedangkan fotoAnsel Adams berkesan Megah (grandeur).  Kesan itu yang gadidapat pada fotografer landscape lainnya dan merupakan ciri foto Ansel Adams. 

Hal yang paling berjasa dia mengembangkan sistim cuci cetak yang dikenal dengan #sistimZona. Secara sederhana dijelaskan pada cuaca mendungdan cuaca cerah, Ansel Adam kan merubah waktu cuci film hitam putihnya.  Misal pada cuaca mendung dia ingin hilangkan abu-abunya maka dia cuci dengan waktu yang panjang begitu sebaliknya.   Kalau sekarang dengan mudah kita memainkan contrast dan brightness pada photoshop.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun