Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kampanye "Go Green" dengan Daging Kurban

3 September 2017   11:23 Diperbarui: 3 September 2017   13:08 9440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daging kurban dikemas dalam besek, beralaskan daun pisang. Warga Bali secara kreatif, mengolaborasikan religi, budaya, humanisme, serta kearifan lokal di momen Idul Adha yang istimewa ini. Idul Adha jadi momentum bagi kita untuk menebarkan spirit berbagi, berkurban demi kebersamaan. Foto: republika.co.id

Membungkus daging kurban dengan daun jati, juga menjadi pilihan warga Desa Widodaren, Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Selain daun jati, mereka juga memanfaatkan daun pisang. Kedua jenis daun tersebut relatif mudah untuk mendapatkannya. Karena, pohon jati dan pohon pisang, banyak tumbuh di sana. Warga desa ini ingin memelopori pendistribusian daging hewan kurban menggunakan daun jati maupun daun pisang. Kesadaran untuk memanfaatkan bahan alami, juga keinginan untuk menjadi pelopor, tentulah langkah yang positif, dalam konteks kampanye go green.

Daun Jati juga digunakan untuk pembungkus nasi. Ini makanan khas Cirebon, Jawa Barat. Nasi Jamblang, namanya. Jika bungkusnya dibuka, aroma nasi sungguh menggugah selera. Nasi yang dibungkus dengan daun jati, lebih tahan lama dibanding yang dibungkus dengan daun pisang. Pori-pori daun jati menjaga kualitas nasi tetap pulen, meski disimpan lama. Foto: kompas.com
Daun Jati juga digunakan untuk pembungkus nasi. Ini makanan khas Cirebon, Jawa Barat. Nasi Jamblang, namanya. Jika bungkusnya dibuka, aroma nasi sungguh menggugah selera. Nasi yang dibungkus dengan daun jati, lebih tahan lama dibanding yang dibungkus dengan daun pisang. Pori-pori daun jati menjaga kualitas nasi tetap pulen, meski disimpan lama. Foto: kompas.com
Di Jorong Aro Kandikia, Kenagarian Gaduik, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, lain lagi. Panitia kurban tidak menyiapkan kemasan. Warga yang sudah memiliki kupon, datang ke lokasi penyembelihan kurban, dengan membawa wadah masing-masing dari rumah. Misalnya, ember, panci, dan daun pisang. Cara ini sudah berlangsung turun-temurun di sana, dan terus dipertahankan. Suasana pembagian daging kurban berlangsung meriah. Momentum tersebut sekaligus menjadi ajang bertemunya para warga, mempererat silaturahmi di antara mereka.

Dari cara warga Bali, Dusun Kauman, Desa Widodaren, dan Jorong Aro Kandikia mengelola momentum Idul Adha tahun 2017 ini, kita tahu bahwa warga di sejumlah tempat tersebut terus berupaya mempererat hubungan kekeluargaan dengan sesama. Ini tentulah menggembirakan. Lebih gembira lagi, karena warga telah memanfaatkan momentum istimewa ini untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lingkungan. Jika saja kesadaran yang demikian, tumbuh di semakin banyak tempat, maka usia bumi ini tentu akan lebih panjang.  

isson khairul --dailyquest.data@gmail.com

Jakarta, 03 September 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun