Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Apa pun Bisa Jadi Media Iklan, Masyarakat Jangan Cepat Alergi

6 Januari 2020   08:09 Diperbarui: 6 Januari 2020   13:27 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi iklan di stasiun MRT | Sumber: skyscrapercity.com/user/romeo_foxtrot

Sebuah mobil yang lewat di sebelah kanan dari taksi yang saya tumpangi pada suatu siang di Jalan Sudirman Jakarta Pusat, terlihat unik tampilannya.

Seperti terlihat pada foto di bawah, mobil tersebut seperti menggotong mesin yang biasa dipakai untuk menggesek kartu kredit atau kartu debit yang banyak dipakai toko-toko yang bekerja sama dengan bank tertentu.

Karena ukuran mesinnya yang besar, tentu saja menarik perhatian banyak orang yang kebetulan melihatnya. Begitu terbaca itu berupa iklan dari sebuah bank, ya sudah, rasa keingintahuan pun berakhir.

Iklan sebuah bank (dok pribadi)
Iklan sebuah bank (dok pribadi)
Memang apapun yang berlalu lalang di keramaian jalan raya, berpotensi untuk dijadikan atau ditempelkan iklan. Taksi sebagai contoh, banyak yang di bagian atapnya dipasang neon sign yang ada iklannya.

Tentu pada malam hari neon sign itu memancarkan cahaya yang menarik perhatian. Bus Transjakarta dan halte-haltenya juga tidak dibiarkan polos begitu saja. Iklan dianggap tepat untuk menghiasinya.

Tutup tempat barang di pesawat penuh iklan (dok pribadi)
Tutup tempat barang di pesawat penuh iklan (dok pribadi)
Terlepas dari sisi efektivitasnya dalam mendongkrak penjualan, harus diakui, mereka yang bergerak dalam pembuatan iklan adalah orang yang kreatif.

Makanya sering kita kaget melihat iklan dengan format yang tidak biasa dan media yang digunakan pun bukan media yang terpikirkan dalam benak kita.

Sewaktu saya terbang dengan sebuah maskapai penerbangan dari Jakarta ke Penang belum lama ini, saat saya meletakkan barang di atas kursi yang saya tempati, saya kaget melihat tutup tempat barang telah dihiasi iklan dari produk tertentu.

Bagi yang pernah naik MRT yang melayani jalur Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia serta sebaliknya, tentu tahu hampir semua dindingnya, baik bagian luar maupun magian dalam, dipenuhi oleh iklan. Begitu pula di semua stasiun MRT, sangat banyak iklan bertebaran.

Atau mari beralih ke pertandingan sepak bola. Litatlah jersey pemain sepak bola dari klub yang punya banyak penggemar, bisa memuat sampai belasan logo perusahaan. Yang paling besar ditaruh di bagian dada, dan yang berukuran kecil tersebar di bagian perut, di lengan, di bahu, dan sebagainya.

Jumpa pers pertandingan sepak bola, baik sebelum maupun sesudah laga, selalu dilakukan di suatu tempat dengan latar belakang iklan sponsor. Sehingga sorot kamera para jurnalis mau tak mau menangkap logo dimaksud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun