Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyulap Bekas Pabrik Gula Jadi Rest Area Terbesar di Jalan Tol Trans Jawa

26 Oktober 2019   00:07 Diperbarui: 26 Oktober 2019   16:25 7054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi
Dok pribadi
Di situlah hebatnya bekas pabrik gula ini. Mungkin ada sekitar seratus pedagang yang ditampung di sini, dan semuanya pelaku usaha kecil dari wilayah setempat, yakni Brebes dan sekitarnya, bukan pemegang franchise makanan asal negara asing atau makanan lokal yang dikelola oleh perusahaan besar.

Betapa sering kita mendengar keluhan pedagang kecil yang omzetnya menukik tajam setelah warung tempatnya berjualan tidak lagi disinggahi pelanggan. Itulah salah satu dampak negatif dibukanya jalan tol, selain banyak dampak positifnya.

Dok pribadi
Dok pribadi
Ya, jalan tol jelas mendatangkan sejumlah keuntungan, namun selalu ada yang jadi korban seperti pedagang kecil di jalan non-tol yang tidak lagi banyak dilewati kendaraan.

Nah, rest area di Brebes ini tergolong pengecualian karena menjadi solusi cerdas buat memberi tempat bagi pedagang kecil. Maka para pedagang telor asin, yang menjadi oleh-oleh khas Brebes, cukup dominan terlihat.

Dok pribadi
Dok pribadi
Capek berkeliling di dalam gedung besar itu, kami mencari tempat minum. Bertemulah di balkon sebelah kiri gedung sebuah warung yang menyediakan minuman khas wilayah Tegal dan Brebes, yakni teh poci.

Keistimewaan teh poci adalah cara penyajiannya yang memakai teko dan  cangkir jadul yang terbuat dari tanah liat. Kemudian juga diisi dengan gula batu, sehingga sensasinya berbeda.


Dok pribadi
Dok pribadi
Karena sudah masuk waktu shalat ashar, kami pun mencari masjid yang berada di luar gedung. Ternyata di halaman gedung terdapat taman yang luas, ada lokomotif kuno yang dulu digunakan oleh pabrik gula, dan ornamen lain yang lagi-lagi menggoda kami untuk berfoto.

Saat mencari masjid kami sempat bingung. Tak terlihat ada bangunan berkubah. Ada memang dinding batu bata merah yang panjang dengan lambang masjid di salah satu sudutnya. Hanya kami curiga kalau itu masjid yang belum jadi.

Ternyata di balik dinding itu terdapat masjid cantik yang unik berbentuk bujur sangkar dengan ukuran yang mampu menampung sekitar 100 orang jamaah. Banyak bagian yang terbuka, sehingga tidak memerlukan pendingin ruangan.

Dok pribadi
Dok pribadi
Kalau melihat rancangannya, nantinya rest area ini karena tergolong tipe A, akan dilengkapi dengan fasilitas bengkel dan klinik.  Jadi, betul-betul memenuhi semua kebutuhan pengunjungnya. Jumlah mesin ATM yang terpasang sudah cukup banyak. 

Fasilitas toilet yang di dalam gedung, sangat bagus setara dengan yang ada di mal besar. Namun toilet yang dekat tempat parkir mobil relatif kotor karena banyak penggunanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun