Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Papua Membara Menolak Rasis dan Persekusi, Gedung DPRD Papua Barat Dibakar

19 Agustus 2019   11:54 Diperbarui: 20 Agustus 2019   18:50 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat saya mengetik artikel ini, saya sudah sekitar 2 jam mengikuti siaran langsung di Kompas TV yang menayangkan aksi masa di Manokwari, ibu kota provinsi Papua Barat dan Jayapura, ibu kota provinsi Papua.

Di Manokwari aksi masa bersifat anarkis karena membakar gedung DPRD Papua Barat. Sedangkan di Jayapura relatif terkendali meskipun ramai sekali yang ikut long march di jalan protokol. Padahal selama ini justru Papua Barat  yang relatif lebih kondusif ketimbang Papua. 

Menurut keterangan pihak kepolisian, masa terprovokasi terkait komentar di akun tertentu di media sosial yang berbau rasis dan persekusi. 

Seorang warga Manokwari, Maria Talimbekas, yang diwawancarai reporter Kompas TV mengatakan bahwa ia membaca konten di media sosial yang sampai mengatakan monyet pada mahasiswa asal Papua, sehingga membuat banyak warga Papua yang tersinggung. 

Maria sudah mengetahui akan ada aksi demonstrasi anti persekusi dan rasis, tapi sama sekali tidak menduga kalau aksi tersebut berbuntut pembakaran aset penting berupa gedung DPRD.

Memang peristiwa aksi masa di Manokwari dan Jayapura tersebut sangat terkait erat dengan penanganan insiden beberapa hari sebelumnya, yakni perusakan bendera merah putih di depan asrama mahasiswa asal Papua di Surabaya.

Seperti yang dilansir dari cnnindonesia.com (19/8/2019), insiden bendera di Surabaya ditangani aparat keamanan dengan mengepung asrama mahasiswa Papua dan melepaskan tembakan gas air mata.

Kita berharap agar kondisi di Papua dan Papua Barat kembali kondusif sehingga warga setempat bisa dengan leluasa melakukan kegiatan sehari-hari.

Aparat keamanan diharapkan tidak terlalu mengedepankan tindakan hukum, tapi memberi ruang berdialog  yang lebar agar aspirasi masyarakat tersalurkan.

Pemerintahan sekarang, khususnya sejak dipimpin Jokowi, telah memberikan perhatian khusus dan banyak berbuat untuk dua provinsi di ujung timur nusantara itu.

Tapi yang lebih penting sebetulnya adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat agar memandang saudara-saudara asal Papua dengan pandangan yang positif, tidak membeda-bedakan dengan masyarakat lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun