Mohon tunggu...
Irvan Kurniawan
Irvan Kurniawan Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis untuk perubahan

Pemabuk Kata

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ketika Revolusi 4.0 Menyentuh Sektor Pariwisata di Pelosok Indonesia

11 Februari 2019   13:04 Diperbarui: 11 Februari 2019   13:25 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, bagaimana dengan NTT sebagai salah satu daerah pelosok Indonesia? Melihat trend kunjungan wisatawan yang setiap tahun terus meningkat, NTT telah menjadi salah satu destinasi wisata yang diburu penduduk dunia.

Bahkan jika memakai analsis regresi berdasarkan kecendrungan data ini, pada tahun 2030 TN Komodo akan dikunjungi oleh 375.184 wisatawan.
Proyeksi pengunjung TN Komodo berdasarkan analisis regresi (Diolah dari KLHK)
Proyeksi pengunjung TN Komodo berdasarkan analisis regresi (Diolah dari KLHK)
Proyeksi ini hanyalah sebuah gambaran berdasaran trend pengunjung 4 tahun terakhir. Bisa jadi pengunjungnya bisa melampaui proyeksi ini jika promosi dan tata kelola pariwisata NTT semakin ditingkatkan.
Sementara data yang dirilis BPS NTT, dari tahun 2014-2017 sebanyak 291.753 wisatawan mancanegara. Sedangkan jumlah wisatawan domestik selama empat tauhn tersebut menembus 1.659.725 wisatawan. Melihat data kunjungan ini, suatu hal yang pasti bahwa pelaku bisnis pariwisata mulai melirik NTT sebagai lahan investasi yang menjanjikan.
Saat ini, pemerintah bisa berdalih bahwa dengan masuknya investasi-investasi itu akan berpengaruh pada peningkatan lapangan pekerjaan. Dengan demikian, angka pengangguran NTT dapat ditekan.

Namun bagaimana jika revolusi industri 4.0 mulai merambah masuk ke sektor pariwisata NTT? Sudah siapkah kita menerima kenyataan itu di tengah berbagai kekurangan terutama infrastruktur sosial dasar yang belum terpenuhi?

Ataukah kita terpaksa menerima dengan sebuah risiko yang menyedihkan: menjadi penonton yang hanya mampu Namkak (nganga) menyaksikan surga di depan mata kita tapi tak mampu kita nikmati?

Pariwisata Berbasis Generasi Milenial 

Sudah saatnya kita harus bangun dari tidur panjang. Sudah saatnya kata-kata bombastis dan janji-janji manis berhenti diucapkan sambil menyusun strategi persiapan.

Salah satu yang ditawarkan ialah dengan menginvestasikan generasi milenial NTT menuju revolusi industri pariwisata.

Perkembangan industri pariwisata model baru ini sangat erat kaitannya dengan generasi milenial. Mengapa? Sebab mereka sangat dekat bahkan lekat dengan perkembangan teknologi.

Sudah menjadi adagium klasik di tengah generasi milenial bahwa no internet-no life, no gadget-no exist.

Berbagai hasil survei pun telah menegaskan salah satu ciri khas kaum milenial adalah dekat dengan laju pekembangan teknologi.

Itu artinya masa depan pariwisata NTT tergantung dari persiapan kita saat ini. Kita masih punya optimisme jika generasi milenial diinvestasikan dalam suatu program yang terukur sehingga mampu mengubah tantangan pariwisata pada masa yang akan datang menjadi peluang usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun