Mohon tunggu...
INS Saputra
INS Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Profesional IT, praktisi, pengamat.

Profesional IT, praktisi, pengamat.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memperebutkan Kursi MPR-1

24 Juli 2019   14:16 Diperbarui: 1 Agustus 2019   19:59 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut ini adalah beberapa faktor atau kriteria untuk penilaian parpol/kelompok menjadi calon Ketua MPR:
1. Jumlah kursi di DPR berdasarkan hasil pemilu 2019 (sebagai kriteria K1; semakin banyak kursi di DPR, nilai semakin besar)
2. Keterwakilan atau representasi parpol pada posisi presiden atau wakil presiden pada pilpres 2019 (sebagai kriteria K2; semakin terwakili, nilai semakin kecil)
3. Urutan perolehan kursi DPR (prioritas) dari masing-masing kelompok koalisi atau oposisi (sebagai kriteria K3; semakin tinggi urutan, nilai semakin besar)
4. Keterwakilan atau representasi parpol pada pimpinan MPR periode 2014-2019 (sebagai kriteria K4; semakin terwakili, nilai semakin kecil)
5. Kombinasi atau sinergi antara Ketua DPR dari parpol koalisi dan Ketua MPR dari parpol oposisi (sebagai kriteria K5; parpol oposisi nilainya lebih besar dibandingkan parpol koalisi)
6. Kombinasi atau sinergi antara Ketua DPR dari parpol nasionalis dan Ketua MPR dari parpol religius (sebagai kriteria K6; parpol religius nilainya lebih besar dibandingkan parpol nasionalis)
7. Keterbukaan parpol bekerja sama dengan parpol koalisi atau oposisi (sebagai kriteria K7; semakin terbuka, nilainya semakin besar)

*Koalisi yang dimaksud di atas adalah kelompok atau gabungan partai pendukung pemerintah atau kabinet (the political parties that make up the cabinet are called coalition parties. Parties that are not included in the cabinet are called opposition parties (houseofrepresentatives.nl).

B. Menentukan Bobot Tiap-Tiap Kriteria
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa penentuan bobot masing-masing kreteria bisa sangat subjektif.

Berdasarkan subjektivitas penulis, berikut bobot tiap-tiap kriteria:
1. K1, bobot 6 atau 24%
2. K2, bobot 5 atau 20%
3. K3, bobot 5 atau 20%
4. K4, bobot 4 atau 16%
5. K5, bobot 2 atau 8%
6. K6, bobot 2 atau 8%
7. K7, bobot 1 atau 4%

C. Penilaian
Meskipun partai NasDem dan kelompok DPD tidak mengajukan diri sebagai Ketua MPR, penilaian ini menyertakan semua parpol atau fraksi DPR dan kelompok DPD.

Penilaian secara lengkap dan detail terhadap parpol dan DPD untuk menduduki kursi MPR-1 berdasarkan kriteria dan bobot di atas dapat dilihat dan diunduh pada tautan https://bit.ly/KursiMPR1

Berikut ringkasan tabel penilaian parpol dan kelompok DPD untuk menduduki kursi MPR-1 berdasarkan analisis matriks keputusan:

Tabel 1 Penilaian Parpol dan DPD untuk Menduduki Kursi MPR-1
Tabel 1 Penilaian Parpol dan DPD untuk Menduduki Kursi MPR-1
Jika diurutkan berdasarkan nilai total tertinggi, maka urutannya sebagai berikut:

Tabel 2 Pemeringkatan Parpol dan DPD untuk Menduduki Kursi MPR-1
Tabel 2 Pemeringkatan Parpol dan DPD untuk Menduduki Kursi MPR-1
Dari tabel di atas terlihat bahwa partai Gerindra mendapatkan nilai total terbesar dibandingkan yang lainnya.

Ini berarti bahwa berdasarkan analisis ini, partai Gerindra adalah partai yang 'paling layak dan berhak' menduduki kursi Ketua MPR periode 2019-2024.

Catatan:
Penilaian bersifat subjektif dan asumtif berdasarkan analisis penulis, total nilai parpol bisa berubah sesuai besarnya bobot kriteria dan penilaian tiap-tiap kriteria (ins.saputra).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun