Mohon tunggu...
Indira Abidin
Indira Abidin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Tunggu Kehilangan, Syukurilah Nikmat-Nya Tanpa Harus Kehilangan Dulu

20 September 2017   07:32 Diperbarui: 20 September 2017   07:42 1790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Beberapa hari lalu aku berbagi video mengenai anak kecil yang mengucap terima kasih untuk setiap hal kecil yang diberikan padanya. Dan seorang sahabat kemudian berkata, "Kangen dengar anak-anak bilang terima kasih untuk setiap hal kecil. Begitu besar beda."

Aku terhenyak mendengar komentar itu. Itulah kita semua, begitu besar kita lupa untuk berterima kasih akan segala hal yang Allah berikan. Kurenungi kata-kata tersebut dan seakan-akan Allah pun berkata, "Aku kangen dengar kamu bersyukur atas hal-hal kecil." Aku pun menangis.

Jangan-jangan Allah beri aku kanker karena Allah ingin aku bisa mensyukuri tubuhku, kesehatanku, dan kebugaranku.
 Sesuatu yang kulupakan, kudzalimi dan tak kuperhatikan selama ini.
 Impian, pekerjaan, hobi.. semua lebih penting daripada semua nikmat yang ada di tubuhku.

Jangan-jangan Allah beri aku sakit karena ingin aku menyadari dulu betapa besar nikmat dan karunia yang telah diberikanNya, sebelum mulai melangkah mengejar impian dan cita-cita.
 Setiap kali mencapai sesuatu, selama ini aku selalu melihat ke depan dan bertanya, "What's next? apa lagi?"
 Jarang aku berhenti dan menikmati dulu, merayakan kemenangan yang ada.

Jangan-jangan Allah beri aku berbagai cobaan karena Allah ingin aku merunduk.
 Begitu banyak pencapaian dan prestasi, sehingga aku lupa bahwa aku hanya hamba.
 Aku terbiasa menopang segalanya di atas pundakku.
 Aku bisa, aku kuat, fikirku. Lupa bahwa ada yang Maha Bisa, Maha Kuat.

Kini aku merunduk, bersujud, menghamba.
 Dan begitu nikmat rasanya.
 Merasakan detik demi detik hidup
 Merasakan hangatnya matahari yang menghangatkan kulit,
 Air yang membasahi tenggorokan,
 Tanpa harus bertanya, "What's next?"
 Tanpa harus multitasking demi mengejar produktivitas.

Kini aku serahkan segalanya hanya padaNya
 Percaya bahwa apapun yang terjadi, semua akan baik-baik saja
 Dan semua ujianNya adalah indah
 Berat, tapi pasti penuh hikmah.
 Terasa menghimpit, tapi yakin ada yang akan membebaskan.

Hellen Keller benar, tiap manusia perlu kehilangan dulu untuk bisa menyadari betapa besar nikmat dan karuniaNya.
 Kalau kita sadar, kita tak perlu kehilangan dulu kan?
 Bisakah kita bersyukur tanpa harus ditegur dulu?
 Diingkatkan dengan cara yang keras?

Bagaimana denganmu, sahabat?
 Kalau sampai Allah berkata, "Aku rindu kau mengucap terima kasih untuk hal-hal kecil," apa yang akan kau katakan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun