Mohon tunggu...
Lukman Hamarong
Lukman Hamarong Mohon Tunggu... Administrasi - Sangat sulit menjadikan aku seperti kamu, karena aku adalah aku, kamu ya kamu

Mengalir seperti air

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Pulang Bawa Trofi atau Jangan Pulang Sekalian"

27 Juni 2016   06:50 Diperbarui: 27 Juni 2016   08:36 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selangkah lagi Lionel Messi bakal mengantarkan Argentina ke tangga juara Copa America Centenario 2016. Butuh satu kemenangan lagi gelar Copa America kembali ke pangkuan Negeri Isabella Peron setelah puasa sejak 1993 silam. Jika sukses, maka itu gelar mayor perdana Messi buat negaranya. Messi punya kesempatan emas meraihnya pada 2014 lalu di Piala Dunia Brasil, tapi kandas di final oleh Jerman. Pun 2015, Messi juga membawa Argentina melaju ke final Copa America Chile, tapi sayang Messi lagi-lagi hanya bisa menempatkan Argentina di posisi kedua setelah kalah adu penalti melawan tuan rumah Chile.

Saat ini usia Messi sudah menginjak angka 29 tahun, usia yang tidak bisa dikatakan muda lagi. Meski demikian, Messi selalu berada pada level tertinggi selama 10 tahun terakhir. Terbukti lima Ballon d’Or telah diraihnya. Dan jika sukses di final nanti, kemungkinan besar Messi kembali akan mendapatkan Ballon d’Or keenamnya. Satu catatan penting lain yang ditulis Messi sebelum sampai ke final adalah raihan sebagai Top Scorer Sepanjang Masa Argentina. Dia berhasil melewati catatan rekor Gabriel Batistuta. 55 gol buat Argentina sejauh ini, serta lima gol dan empat assist sudah dia buat di Copa America 2016. Messi membawa catatan keren tersebut di partai puncak yang akan dihelat beberapa saat lagi.

Tiga tahun secara beruntun Messi membawa Argentina ke partai puncak turnamen akbar; Piala Dunia 2014, Copa America 2015, dan saat ini Copa America Centenario 2016. Sebuah prestasi hebat yang belum pernah dilakukan pemain sekaliber Pele, Maradona, dan Zidane. Namun, prestasi hebat tersebut akan menjadi kerdil jika Argentina kembali gagal di final kali ini. Olehnya itu, seluruh rakyat Argentina dan sudah pasti para pendukung Argentina di seantero jagat raya akan berdoa demi kemenangan Argentina di partai puncak nanti.

Seluruh pendukung Argentina tanpa terkecuali, termasuk para legenda seperti Maradona, tentu akan sangat geram jika Messi kembali gagal membawa negaranya juara. Inilah kesempatan emas buat Messi membuktikan dirinya punya nasionalisme yang tinggi. Dua kali gagal di final memang menyakitkan, dan itu sudah terjadi. Jangan lagi ada kegagalan yang ketiga. Cukup dua kali gagal, yang ketiga harus betul-betul dimanfaatkan untuk menjawab keraguan yang selama ini muncul. Bahkan Maradona mengeluarkan ultimatum, kalau tidak bisa dikatakan ancaman, kepada para pemain Argentina. “Pulang bawa trofi, atau jangan pulang sekalian”.

Entah apa nantinya efek dari pernyataan Maradona ini. Apakah Messi cs akan semakin termotivasi dan bermain penuh kegembiraan seperti laga-laga sebelumnya, atau malah pernyataan tersebut akan menjadi beban moril sehingga melahirkan tekanan batin, yang berujung pada ketidaktenangan bermain yang bisa saja melahirkan kegagalan ketiga. Tentu efek yang terakhir ini tidak kita harapkan. Sejauh ini Argentina dalam track yang benar menuju tangga juara. Dan semoga penantian panjang melihat Messi mengangkat trofi mayor buat negaranya bisa terealisasi pagi ini, saat para pemain Argentina menyudahi laga final kontra Chile. (Lukman Hamarong)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun