Mohon tunggu...
Ida S
Ida S Mohon Tunggu... Administrasi - Joyful

Youtube: https://www.youtube.com/channel/UC_VcRcUxjRCthjILM9AmNAA/ my blog: https://agrace2011.blogspot.com/ https://mywishes09.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Percakapan Manusia dan Pohon Abadi

11 Juli 2019   22:28 Diperbarui: 12 Juli 2019   11:27 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menjadi abadi itu berarti kesepian, ketika seangkatanmu sudah tiada dan habitatmu hampir punah, tapi kau masih tetap hidup.

Abadi itu banyak menyaksikan dan merasakan kegembiraan sekaligus kesedihan. Kesedihan ketika kau harus kehilangan keluarga dan teman-temanmu.

Aku masih ingat rasa sakit ketika kehilangan keluargaku dan teman-temanku. Karena penebang-penebang liar menebang keluargaku dan habitatku.  Aku bersedih sangat lama. 

Tapi ketika aku sedih ada burung-burung yang senantiasa hingga dipohonku selalu menghiburku. Tapi burung-burung itupun mati oleh para pemburu liar.

Jadi soal kesepian, aku lebih dulu mengetahui dan melewatinya.

Hidup dalam keabadian sudah menjadi kodrat habitat pohon jenisku. Aku harus menikmati kodratku. Jadi aku harus memilih apakah kebadianku menjadi sebuah kutukan atau berkat.

Dan aku memilih  diriku bermanfaat bagi manusia karena itulah  kodratku dan tujuanku sebagai sebuah pohon.

Bahkan ketika aku tiada pohonku tetap bermanfaat dan abadi dalam bentuk baru.

Wanita itu seperti terhanyut mendengar ceritaku.

"Tetaplah semangat temanku, sekalipun waktumu seakan terbatas tapi kau diciptakan untuk suatu tujuan mulia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun