Mohon tunggu...
Icha Nors
Icha Nors Mohon Tunggu... Guru - ibu rumah tangga, pendidik

Berhenti melihat jam/waktu dan mulai melihat dengan mata\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sukses Bisnisku Berawal dari Hobi

27 September 2013   00:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:20 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awalnya sekedar menuruti keinginan ibu dan kakak. Kata ibu, perempuan itu harus cerdas, karena kelak menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Harus terampil, cekatan agar kelak tidak menjadi beban bagi orang lain. Harus kuat lahir batin melebihi laki-laki karena kelak bertanggung jawab mengurus rumah tangga.

Begitulah adanya. Pesan ibu yang sederhana menjadi pemicu buat saya untuk menekuni berbagai keterampilan yang semula hanya sekedar hobi menjadi suatu profesi.

Hobi adalah suatu kegiatan rekreasi yang dilakukan untuk menyenangkan pikiran. Dapat diartikan bahwa makin banyak hobi makin banyak kesenangan yang didapat. Asyiik…Dan lebih asyik lagi jika hobi ini dikelola dengan baik menjadi mesin uang. Kata siapa? Kata saya.

Beberapa hobi yang sampai saat ini saya tekuni antara lain menjahit/ mendisain baju, menulis, memasak, membuat aksesoris, menyulam dan lain-lain. Inilah cerita tentang bisnis saya yang berawal dari hobi.

Bisnis Menjahit Tak Ada Matinya

Terdorong keinginan untuk selalu tampil modis dengan biaya murah, maka terpikirlah oleh saya untuk berusaha mendesain dan menjahit sendiri baju-baju yang saya pakai. Hasilnya? Wow, eksklusif dan cantik. Biasanya orang akan mengira baju yang saya pakai buatan butik dan mahal. Padahal rancangan dan jahitan sendiri yang bahannya saya dapat dari hasil blusukan ke toko kain “kiloan.”

[caption id="attachment_281501" align="aligncenter" width="399" caption="Menerima kunjungan Bupati di TPKU"][/caption] [caption id="attachment_281502" align="aligncenter" width="389" caption="Bersama anak-anak setelah mendapat kunjungan studybanding dari propinsi Jambi"]

1380211629704873472
1380211629704873472
[/caption]

Dari hobi menjahit mengantarkan saya menjadi instruktur kursus menjahit di LPK yang saya dirikan sendiri, menjuarai berbagai lomba merancang busana, membuka rumah jahit yang selalu kebanjiran order dan menjadi guru mapel tata busana di sebuah Sekolah Menengah Atas sampai sekarang.

[caption id="attachment_281499" align="aligncenter" width="409" caption="lomba rancang busana"]

13802109721921316734
13802109721921316734
[/caption]

13802111211155894541
13802111211155894541

Bisnis rumah jahit sungguh tak ada matinya. Sepanjang masyarakat masih sadar berbusana order akan jalan terus. Dan dari sekian banyaknya pelanggan yang datang memanfaatkan jasa kita, tak satupun yang menawar harga yang telah kita patok, berapa pun besarnya. Asal servis memuaskan.

Memasak/Membuat Kue Untungnya Selangit

Hobi yng satu ini benar-benar menggiurkan. Laba yang kita peroleh dari pembuatan kue kering misalnya bisa mencapai 60% dari modal semula. Bisnis ini merangsang kita terus berinovasi menemukan bentuk-bentuk baru yang menarik, memadukan dan memodifikasi resep sehingga tercipta citarasa baru yang khas. Intinya, semakin beda dari yang lain semakin menarik.

[caption id="attachment_281508" align="aligncenter" width="393" caption="Bisnis Kuker labanya selangit"]

13802145171928243670
13802145171928243670
[/caption]

Kue-kue basah juga demikian, asal bisa mempertahankan mutu dan rasa, dijamin tak akan sepi order. Apalagi yang berada di perkotaan, perkantoran, sekolah atau berada di kawasan masyarakat yang doyan “hajatan,” Bener lho. Bayangkan saja dalam satu semester (setengah tahun) saja sudah berapa acara yang membutuhkan jasa boga ini.

[caption id="attachment_281507" align="aligncenter" width="389" caption="Serabi buatanku banyak disuka"]

1380213983686926061
1380213983686926061
[/caption]

Di sebuah sekolah dan perkantoran misalnya, ada semesteran, workshop, ujian, milad, syukuran kenaikan jabatan, peringatan-peringatan hari besar dan masih banyak lagi.

Acara-acara pesta perkawinan, hajatan, syukuran, pengajian atau sekedar arisan di kalangan masyarakat juga tak ada habisnya. Sepanjang tahun terus berlangsung. Belum lagi untuk keperluan konsumsi pribadi setiap hari.

Kurang yakin? Tengok sja bisnis chiffon cake yang pernah saya posting di sini: http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/01/13/berbisnis-pandan-chiffon-cake-labanya-selangit-523912.html Menggiurkan bukan?

Dari hobi memasak ini pula saya beberapa kali diminta menjadi juri dalam ajang lomba Tata Boga.

Menulis Membikin Tabungan Makin Gemuk

Hobi menulis yang semula hanya saya gunakan sebagai ladang ibadah, media belajar dan berbagi, mempertajam otak, menyehatkan, mencegah kepikunan, menghasilkan ide-ide baru, tak disngka-sangka ternyata juga membikin tabunganku menjadi gemuk.

Beberapa kali masuk freez cetak dan baru-baru ini 4 judul artikelku juga dibukukan oleh Kompasiana. Buku “ Cinta Indonesia Setengah Hati” yang merupakan karya komplisai dari beberapa Kompasianer yang membuatku makin bersemangat untuk menekuni dunia kepenulisan ini.

[caption id="attachment_281505" align="aligncenter" width="369" caption="Dok. Kompasiana"]

13802130391165578248
13802130391165578248
[/caption]

O ya, baru-baru ini karya kerajinan tanganku juga laku terjual dalam pameran pendidikan di Jakarta. Berupa APE dan beberapa kerajinan clay. Padahal semula hanya iseng sekedar menyalurkan hobi lho.

Yuk, tekuni hobi kita. Banyak entrepereneur sukses berawal dari hobi.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun