Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Jalur Prestasi di "Lingkaran Setan" Penerimaan Siswa Baru (Bagian I)

5 Juni 2017   15:46 Diperbarui: 5 Juni 2017   16:07 10015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Jalur Prestasi merupakan satu dari dua cara penerimaan siswa baru di sekolah negeri yakni tingkat SMP SMK dan SMA di wilayah Dinas Pendidikan Jakarta. Cara satu lagi adalah berdasarkan nilai NEM, alias nilai ujian nasional yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Buat siswa (dan ortu) yang hasil Nilai Ebtanas Murni NEM-nya pas-pas-an, maka Jalur Prestasi merupakan jalan keluar untuk masuk ke sekolah impian. Sah sah saja, karena tidak semua anak diberi Tuhan kecerdasan logika seperti yang dipuja-puja selama ini. Yang paling sering kita abaikan adalah anak-anak yang "kurang" kapasitasnya di IQ, tetapi memiliki kelebihan di sisi kehidupan lainnya. 

Tuhan  tidak pernah salah sehingga harusnya kita bisa mengapresiasi tinggi untuk anak-anak yang bertalenta di luar akademik. Bahkan talenta di luar akademik itu sekarang mulai terbukti menjadi life-skills yang mendatangkan kemakmuran lebih dari mereka yang cuma fokus pada kepintaran akademik saja.

Yang saya bayangkan adalah anak-anak hebat yang bergembira ria mengeksplore bakat dan minatnya. Contohnya anak-anak Indonesia yang nongol di acara Little VIP Metro TV. Mulai dari anak-anak masih unyu-unyu tetapi bisa melukis dengan cepat dan keren. Atau saya pernah menonton anak 4 tahun tapi sudah jago nge-dance.  Ada juga anak kecil tetapi bisa menyinden dengan begitu merdu. Ada juga yang sering kita dengar keahlian bermain piano atau alat musik lainnya, karateka, pemain pencak silat, juara pantomim, juara menyanyi yang tingkat internasional, peraih medali emas dunia, dan banyak lagi. 

Itulah yang ada di benak saya saat membaca Jalur Prestasi 2017.

Wah ada kemajuan nih, Dinas Pendidikan DKI Jakarta di bawah Kepala Dinas Sopan Andriyanto dan wakilnya Bowo Irianto.

Saya gembira, bahwa Dinas Pendidikan DKI Jakarta sudah mulai melek dan memberi kesempatan bagi anak-anak berprestasi di berbagai bidang. 

Biasanya, anak-anak istimewa ini "tidak terlalu pintar akademik" tetapi prestasinya luar biasa, sehingga layak kita menyediakan karpet merah bagi mereka untuk bisa melenggang masuk ke SMP dan SMA impiannya, melalui pintu "Jalur Prestasi".  

Soalpinter atau tidak, menurut saya ada kaitan dengan waktu. Bukan rahasia kalau anak-anak "Istimewa" ini fokus pada minat dan bakatnya, sehingga mereka memilih menghabiskan waktu untuk mengasah minat dan bakatnya. Karena itu mereka jarang ikut bimbel, selain itu mungkin karena tidak bersemangat mengulang-ulang pelajaran akademis --yang membosankan dan tidak banyak manfaat bagi hidup mereka sehari-hari.

Mau masuk Jalur Prestasi? Begini Aturannya

Jatah Jalur Prestasi hanya 5% dari total penerimaan siswa di satu sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun