Mohon tunggu...
Priyasa Hevi Etikawan
Priyasa Hevi Etikawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD || Pecinta Anime Naruto dan One Piece

Penulis buku Asyiknya Menjadi Penulis Pemula (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Urgensi School Branding dalam Suksesnya Penerimaan Peserta Didik Baru

16 Maret 2024   16:49 Diperbarui: 19 Maret 2024   16:40 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sekolah dan para siswanya | Sumber : Dokumentasi pribadi

Sudah memasuki bulan Maret. Beberapa sekolah sudah mulai menyebar flyer atau poster digital berisi informasi tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tahun pelajaran mendatang. 

Sekolah-sekolah ini berlomba-lomba untuk menjaring calon siswa baru. Agar perolehan siswa baru di tahun pelajaran mendatang meningkat. Semakin meningkat perolehan siswa baru akan semakin bagus. 

Karena ini merupakan salah satu pertanda bahwa sekolah tersebut dipercaya oleh masyarakat. Juga sebagai pertanda bahwa sekolah tersebut eksis dan berkembang serta bertambah maju.

Flyer dan poster digital disebarkan lewat berbagai sosial media. Lewat grup-grup whatsapp atau juga lewat media website resmi sekolah itu sendiri. Tidak kalah menarik banyak sekolah yang menggunakan platform sosial media video berdurasi pendek sebagai media promosi. TikTok dan Instagram ramai dengan postingan video promosi PPDB. 

Tidak salah dan memang sudah seharusnya demikian. Sekolah harus lebih kreatif dan adaptif dengan perkembangan zaman. Sosial media yang dewasa ini begitu maju sudah seharusnya dimanfaatkan sebagai media berkreasi guna membentuk branding yang bagus. Lalu seberapa pentingnya membangun branding untuk sebuah sekolah? 

Apakah masalah branding ini urgent bagi eksistensi sekolah dewasa ini?

Urgensi School Branding

Masyarakat kini hidup di era digitalisasi informasi. Dengan mudah informasi bisa ditemukan di mana saja dan kapan saja. Berserakan di mana-mana. Internet dan sosial media menjadi media penyumbang informasi yang sangat masif. 

Informasi yang melimpah ini membuat pola pikir masyarakat menjadi semakin kritis. Masyarakat yang semakin kritis akan menjadi lebih pandai menilai segala fenomena yang terjadi di sekitarnya.

Kritisisme yang berkembang dalam masyarakat secara langsung maupun tidak langsung menuntut sekolah sebagai lembaga pendidikan untuk lebih mengedepankan pelayanan optimal. 

Pelayanan yang prima dalam bidang pendidikan. Sekolah adalah pelaksana teknis pelayanan pendidikan formal. Sebagai perpanjangan tangan dari negara yang memiliki visi dan tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun