Mohon tunggu...
Hilmi Inaya
Hilmi Inaya Mohon Tunggu... Penulis - connect with me: hilmiinaya4@gmail.com

Write what do you want, what do you think, what do you feel, and enjoy it

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemerdekaan Keberagaman

21 Agustus 2017   01:49 Diperbarui: 22 Agustus 2017   14:30 1736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dari contoh tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa keadilan berlaku bagi siapapun termasuk amirul mukminin (pemimpin) pada masa tersebut, meskipun kala itu berselisih dengan seorang yahudi.


Merdeka sendiri dalam KBBI mempunyai arti bebas dari penghambaan, yang dimaksud disini adalah penghambaan dari sesama manusia. Mereka sendiri sangat berkaitan dengan pemenuhan hak manusia. Dalam faktanya hak asasi manusia dibagi menjadi dua yakni hak universal dan hak partikular. Kebebasan universal menganggap bahwa agama dan budaya tidak memengaruhi eksistensi dari hak tersebut, jadi ia bersifat mutlak. Sedangkan, hak partikular menganggap bahwa agama dan budaya ikut serta dalam mewarnai pembatasan HAM, seperti dalam agama Islam, tidak diperbolehkan memakan daging babi dan lain sebagainya. Akan tetapi, apabila diteliti lagi, hak yang bersifat universal tetap memegang nilai-nilai kemanusiaan seperti hak hidup (hak hidup: dilarag membunuh manusia lain) yang dalam hal ini pun juga diatur dalam agama masing-masing.


Manusia sendiri memiliki keterjalinan teosentrisme dan antroposentrisme. Keterjalinan teosentrisme diperoleh dengan memenuhi hak-hak ketuhanan, sedankan antroposentrisme diperoleh dengan memenuhi hak-hak kemanusiaan. Dalam hal ini, Nurcholish Madjid pernah berpendapat:


"Pandangan hidup yang teosentris dapat dilihat mewujudkan diri dalam kegiatan keseharian yang antroposentris. Maka konsekuensinya, orang yang berketuhanan dengan sendirinya berperikemanusiaan. Pengakuan berketuhanan yang dinyatakan dalam kegiatan ibadat ditegaskan tidak mempunyai nilai apapun sebelum disertai tindakan-tindakan nyata dalam rangka kemanusiaan"


Maka, orang yang beragama dengan patuh, tidak akan menyebarkan kebencian, melainkan menyebarkan kasih sayang sesuai dengan ajaran agama. Jangan gampang terpengaruh dengan semboyan agama yang menebarkan kebencian.
Persatuan Indonesai seperti yang tertera dalam pancasila memang merupakan representasi dari keberagaman masyarakat Indonesia. Sila pertama pun sempat diubah karena mementingkan kemaslahatan masyarakat Indonesia karena agama yang tersebar di Indonesia bukan hanya agama Islam. Semua dilakukan demi persatuan Indonesia. Maka dari itu, mari kita isi kemerdekaan ini dengan yang sudah diajarkan dan diperjuangkan oleh para pendahulu kita untuk menjaga persatuan Indonesia dengan mengedepankan sikap toleransi sesama manusia dan menjaga keberagaman di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun