Mirisnya lagi bahwa ketika hujan deras yang hebat awal tahun kemarin selama berjam-jam itu pula Acim memegang bambu untuk menghindari agar tempat yang mereka tempati tidak rubuh.
Acim yang sehari-hari melakoni pekerjaan serabutan berpenghasilan 80 ribu dan itupun digunakan untuk keperluan tiga hari kedepannya. Betapa memprihatinkan kehidupan keluarga yang memiliki dua orang anak dan masih duduk di bangku sekolah.
Memang Acim dan Cicih termasuk dalam daftar penerima Program Keluarga Harapan (PKH) sejak 2018 silam di Kabupaten Bekasi. Inisiatif salah satu Pendamping Sosial PKH, Anjani mendorong dukungan dari berbagai pihak secara swadaya tanpa terkecuali Pemerintahan Desa Cibening.
Langkah ini pun berbuah manis, Kepala Desa dan warga saling bahu-membahu mendirikan rumah Acim dan Cicih yang berjarak 10 meter dari gubuk sebelumnya.
Bangunan rumah ini berukuran 5,5 x 6 meter di lahan pertanian milik desa. Kerjasama ini terus diupayakan sehingga terkumpul dana sekitar 6 jutaan untuk merealisasikan komitmen pertolongan yang diberikan.
Nantinya, seminggu ke depan akan segera dapat ditempati. Tidak terlepas juga sepanjanga penanganan fenomena ini kontribusi profesional seorang Pekerja Sosial Supervisor Program Keluarga Harapan, Rissa Manelly sangat nyata.
Pekerja Sosial tersebut mampu  mengintegrasikan pendekatan pekerjaan sosial secara holistik terintegratif yang menghasilkan solusi yang sangat ideal untuk kehidupan dari salah satu keluarga penerima manfaat dari PKH di Kabupaten Bekasi.
Mendengar hal ini, Dinas Sosial Kabupaten Bekasi dan Kementerian Sosial Republik Indonesia merasa prihatin sedalam-dalamnya dan berupaya untuk mendukung agar keberfungsian sosial dari keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan tercapai dengan baik kedepannya.
Dinas Sosial pun mengapresiasi setiap pihak yang dengan sigap mengulurkan tangannya tanpa pamrih untuk mendukung kesejahteraan Acim dan keluarga.
Komitmen Pemerintah sebenarnya sudah direalisasikan dengan baik sekalipun di berbagai sisi masih belum berjalan optimal. Dukungan dan sinergi dari setiap komponen bangsa akan sangat membantu untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan dengan mudah akan menciptakan keadilan sosial berdasarkan cita-cita para pendiri bangsa ini.
Mengatasi kemiskinan bukan sebuah sikap amal. Itu merupakan tindakan keadilan. Itu merupakan perlindungan terhadap hak asasi manusia yang fundamental, hak atas martabat dan kehidupan yang layak. Selagi kemiskinan berlanjut, tidak ada kemerdekaan sejati (Nelson Mandela).