Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Orang Menjadi Marah?

1 Oktober 2018   15:52 Diperbarui: 29 Januari 2019   01:15 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:play-angry-birds

[5] Karena Gagal

Tidak sedikit orang berprinsip bahwa kegagalan adalah sesuatu yang tidak boleh terjadi sehingga ketika kegagalan terjadi, ia akan menjadi sangat marah, entah kepada dirinya sendiri atau kepada orang yang dipandangnya bertanggung jawab atas kegagalan tersebut.

Penulis kira itu prinsip yang baik guna memacu upaya maksimal dan optimal dalam mencapai tujuan. Namun, harus pula disadari bahwa kegagalan bukanlah suatu keniscayaan di dunia yang fana ini. 

[6] Karena Tidak Dilibatkan

Seharusnya ia dilibatkan, tetapi tidak dilibatkan. Merasa tidak dihargai, tidak dihormati, tidak dianggap.

Misalnya: tidak dilibatkan dalam pengambilan suatu keputusan yang seharusnya ia disertakan di situ, tidak diundang atau tidak mendapat penyampaian perihal adanya pertemuan atau rapat untuk membicarakan sesuatu hal yang seharusnya ia hadir pula di situ, atau orang juga bisa marah ketika tidak diundang dalam suatu hajatan yang menurutnya ia seharusnya diundang.

Hal seperti ini bisa dicegah dengan meningkatkan ketelitian dalam mengingat dan mencantumkan nama pribadi-pribadi yang memang seharusnya tidak diabaikan begitu saja dalam suatu maksud atau tujuan atau perencanaan.

[7] Karena Dicurangi

Siapa yang mau dicurangi? 'Merasa' dicurangi pun orang bisa marah walau kebenarannya belum terbukti apalagi bila terbukti.

Reaksi marah terhadap kecurangan kita saksikan dalam beberapa tayangan pertandingan olahraga. Wasit kerap menjadi sasaran kemarahan atlit bila si atlit merasa wasit berlaku curang. 

[8] Karena Janji atau Komitmen yang Diingkari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun