Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Buah Semangka Berdaun Sirih

4 September 2018   15:53 Diperbarui: 29 Januari 2019   18:41 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika agama belum ada, manusia belum mengenal Allah. Belum tahu bahwa Allah yang menciptakan manusia dan lainnya. Lalu, diberikanlah agama agar manusia mengenal Penciptanya.

Agama mengajarkan apa yang baik. Bagaimana manusia dan Allah, bagaimana manusia dan manusia lainnya serta bagaimana manusia dan seluruh ciptaan lainnya.

Agama membuat manusia melihat Allah Pencipta dan manusia. Namun yang terjadi, agama bisa membuat manusia melihat Allah dan agamanya semata. Agama bisa membuat manusia mengklaim diri memiliki hak kepemilikan akan Allah, bahwa Allah adalah miliknya sendiri.

Hak kepemilikan memang memberi kekuasaan untuk menguasai. Oleh sebab itu, agama yang mengklaim Allah adalah miliknya sendiri akan menarik kekuasaan Allah menjadi kekuasaan agama untuk menguasai dunia seolah padanyalah segala kuasa itu.

Pernahkah kita merenungkan: Allah Mahakuasa. Ia dapat membuat manusia yang tidak seagama dalam satu detik semua mati serentak. Allah punya kuasa melakukan itu tanpa perlu bantuan manusia.

Mengapa Ia tidak melakukan hal itu? Sebab, yang benar akan punya surga-Nya dan yang tidak benar akan punya nerakanya. Ada waktunya untuk itu! Di sini belum tempatnya. Di sini belum waktunya.

Akan tetapi manusia tak sabar menunggu surga Allah. Manusia mau membuat surga bagi agamanya di dalam dunia. Untuk maksud itu, paham kekuasaan agama harus didukung dengan kekuasaan pemerintahan atas tanah pijakan.

Kekuasaan akan memberikan wewenang untuk mendasarkan segala sesuatunya berdasarkan Kitab Suci agama. Suatu proses yang memang panjang, tapi sudah dimulai untuk menciptakan surga agama di dalam dunia.

***

Dunia adalah tempat dan waktu di mana manusia menaati dan menempuh jalan keselamatan yang ditunjukkan oleh Kitab Suci yang diyakininya. Masing-masing Kitab Suci mengatakan bahwa inilah jalan yang benar menuju surga.

Oleh sebab itu, adalah wajar bahwa setiap umat akan berkata bahwa agamanyalah yang benar. Di luar agamanya tidak benar. Pasti akan begitu. Karena semua Kitab Suci menyatakan kebenaran itu ada padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun