Mohon tunggu...
Hasan Ismail
Hasan Ismail Mohon Tunggu... Insinyur - Pribadi yang masih haus ilmu, jadi masih terus belajar dan mengaji

Ayo terus bermujahadah :)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wajah Humanis Layanan SIM di Samsat Corner Malang

6 Maret 2020   15:35 Diperbarui: 6 Maret 2020   15:48 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di dalam ruangan teori ini terlihat meja-meja lengkap dengan komputer yang ternyata menggunakan teknologi touch screen, dimana untuk menjawab tinggal tekan layar pada menu pilihan jawaban.

Artinya dalam layanan ujian teori ini pun juga telah berbasis teknologi komputer untuk memudahkan pelaksanaan ujiannya sehingga cepat dan praktis, terutama hasil lulus atau tidaknya peserta bisa langsung dapat diketahui beberapa saat setelah waktu ujian selesai.

Meskipun hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemohon SIM baru, terutama bagi yang tidak terbiasa menggunakan perangkat teknologi tinggi seperti ini. Bahkan bagi saya pribadi, perlu beberapa saat untuk memahami dan mengetahui bagaimana teknis mengerjakan Ujian teori ini.

Sebelum Ujian dimulai, petugaspun dengan ramah memberikan penjelasan untuk mengoperasikan komputer, bahkan membantu memastikan satu persatu peserta telah mengisi data pribadi yang sesuai, sampai kemudian waktu mengerjakan dimulai bersama-sama.

Dan setelah beberapa lama kemudian selesailah waktu mengerjakan soal-soal yang diberikan. Sebenarnya soal-soal yang diberikan tidak terlalu sulit, namun memerlukan konsentrasi dan pemahaman penuh untuk mengerjakannya.

Tidak lama setelah menekan tombol selesai, kemudian muncul notifikasi hasil ujian test berupa nilai dan kesimpulan hasil tes apakah lulus atau tidak. Dan alhamdulillah, saya termasuk salah satu peserta yangsekali ikut ujian teori langsung dinayatakan lulus. Tentu hal ini tidak lepas dari kebiasaan untuk rajin membaca-baca tulisan, artikel dan soal-soal tentang berlalu-lintas yang baik.

Selanjutnya saya dan beberapa pemohon lain yang lulus ujian teori diarahkan menuju area tes praktik. Sambil menunggu giliran regu kami, kami menonton peserta lain yang sedang menjalankan tes praktik. Tes praktik ini terdiri dari 5 tahap, yang mana menurut saya tahap ke-4 dan terakhir lah yang paling sulit.

Pada tahap keempat, peserta harus melewati sebuah jalur sempit membentuk angka 8. Sementara tahap kelima berupa jalur membentuk huruf U. Dan terbukti dari sekitar 25 peserta regu sebelumnya yang mengikuti, hanya satu orang yang berhasil lolos tanpa menjatuhkan pembatas.

Dan pada akhirnya saya sendiripun pada tahap ini harus menyerah kalah dan gagal menyelesaikan tahap ke empat ini dan harus mengikuti ujian praktik ulang dua minggu setelahnya.

Bagi saya yang suka berkendara dengan kecepatan tinggi dan suka melewati tikungan seperti pembalap juga tidak terbantu dan diandalkan sama sekali.

Artinya saya berkesimpulan bahwa tetap perlu memahami lebih jauh agar teknik pengendaraan motor bisa menyesuaikan dengan pengaturan lintasan ujian praktik yang lumayan sulit ini. Atau lebih jelasnya di sini adalah saya tetap perlu untuk melakukan latihan karena teknik pengendaraan adalah salah satu kategori skill dan keterampilan yang sulit dikuasai hanya dengan melihat saja tanpa membiasakannya secara praktik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun