Mohon tunggu...
Haryono Hs
Haryono Hs Mohon Tunggu... -

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pertemanan Unik

4 September 2015   07:50 Diperbarui: 4 September 2015   10:23 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Rasanya judul di atas gak mengada ada.....kalau boleh pinjam bahasa gaul anak muda sekarang yang dengan gaya kenesnya, : “seperti ituuuuu” ..... Itulah kira kira wujud persahabatan kami. Kalau boleh awak cerita sikit, kenapa kami bisa seperti ini. Salah satunya adalah ditempa dalam satu wadah yang sama dalam kurun waktu cukup lama, saling bekerja sama paling tidak melebihi angka se windu bahkan ada yang lebih dari tiga windu.
Sudah dibentuk dalam pola bekerja sama, di awali dengan model pelatihan motivasi berprestasi lalu dibentuk dalam gugus dan ber QCC, ditambah dengan ditempa pelatihan - pelatihan terbaik, dengan mengundang pakar – pakar terbaik negeri ini, untuk memberikan pemahaman tentang ekonomi mikro, makro, marketing, dan bahkan psikologi dalam bentuk seminar sehari, lokakarya , atau apa pun itu. Seingat awak kami benar benar dibekali dengan pengetahuan keterampilan dan sikap hidup yang luar biasa berguna dalam mengarungi kehidupan ini ke depan. Bahkan tidak hanya itu, uztad - uztad terkenal pun diundang untuk mengisi jiwa dan rochani kami. Subhanallah...

Masih ditambah kalau sudah pulang kerja, kami di satu kompleks perumahan yang sama, hingga kalau sore dan atau malam tentu saja masih bisa jumpa untuk bersosialisasi lagi. Entah itu main badminton, tenis lapangan, tenis meja, catur , berlatih klenengan , main band , atau kegiatan bermanfaat lain.

Salah satu rizki yang kami syukuri hingga kini adalah, saat itu, kami dipimpin Direktur Utama , Direktur Teknik dan Direktur Keuangan, yang luar biasa, hingga dapat menjadi panutan bagi kami. Terimakasih bapak – bapak ku. Belum kalau hari libur ( minggu pagi ) ...he he he, kenapa awak tulis hari liburnya hanya minggu, ya memang tiga puluh tahun lalu kita masih mengalami zaman hari libur kantor di hari minggu. Bapak - bapak pada bergerombol di pasar, ngobrol ngalor ngidul sembari menunggu istri belanja. Begitulah kami. Dan itu kami alami bertahun – tahun. Jadinya ya beginilah sekarang, hingga pertemanan, persahabatan itu menjadi terbentuk bahkan cenderung menjadi persaudaraan.

Untuk saat ini, bayangkan seandainya sampeyan punya keperluan di suatu kota, lalu di kota dan atau kota terdekat ada kawan kita yang berdomisili di sana, sampeyan gak usah khawatir tentang rasa lapar dan tempat menginap. Rasanya dapat dipastikan sohib - sohib sampeyan akan dengan senang dan sepenuh hati menerima kerawuhan sampeyan. Karena hampir pasti terpatri dalam benak mereka, itu adalah rizki baginya. Menulis di bagian ini awak mrinding, bahkan kembeng - kembeng air mata awak, mensyukuri karuniaMU, yang awak ikut hidup diantara sohib - sohib sejati ini.

Mau dengar cerita yang lain, .... setelah kami sama-sama pensiun ( baik pensiun penuh maupun mengundurkan diri oleh suatu sebab ) lalu bekerja di satu perusahaan, atau perusahaan sendiri, dimana pun, dapat dipastikan akan mengajak kawan - kawan yang mau dan memiliki kompetensi sejenis untuk bekerja di perusahaan yang sama. Opo gak hebat persahabatan model begini. Tercetus dalam obrolan, bahwa kami dan kita ini bukan persatuan pensiunan, mantan karyawan dan menjadi bersaudara, wach yang sangat unik memang pertemanan diantara kami.
So,....semoga silaturahim ini selalu terjalin dan menghubungkan kita dan selalu dalam lindunganNYA. Aamiin.

Salam ,-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun