Mohon tunggu...
Hartono
Hartono Mohon Tunggu... Penulis - Seorang yang suka sekali menulis

"Kurang Cerdas Dapat Diperbaiki Dengan Belajar. Kurang Cakap Dapat Dihilangkan Dengan Pengalaman. Namun Tidak Jujur Itu Sulit Diperbaiki." (Moh. Hatta)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pantaskah Hukuman Penjara bagi Anak

29 April 2019   06:56 Diperbarui: 8 Mei 2019   09:14 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tirto.id/orang-tua-pemerkosa-anak-kandung-divonis-16-tahun-penjara-cwYD

Dalam kasus ini terkait kekerasan terhadap anak, mungkin kita akan lebih memihak kepada korban. Coba kita perhatikan dengan kasus anak yang pernah saya alami terkait anak berumur 8 tahun menggunakan narkotika. Tolong jelaskan kepada saya apakah anak tersebut dapat dikatakan sebagai pelaku atau korban ataukah kedua-duanya? Miris sebenarnya namun akan saya bahas pada tulisan selanjutnya.

Pointnya disini adalah saya ingin kita untuk melihat anak (baik pelaku ataupun korban) secara keseluruhannya adalah sama, hak mereka sama di mata hukum, terlepas dari siapa yang bersalah terlebih dahulu. Yang seharusnya dipersalahkan adalah lingkungan keluarga mereka masing-masing. 

Apakah orang tua pernah mengajarkan anaknya untuk memukul seseorang jika kita marah? apakah orang tua pernah mengajarkan untuk berkata kasar kepada orang lain? Saya rasa tidak ada.

Kenyataannya adalah faktor lingkungan keluarga dan masyarakat sangat menentukan perilaku anak-anak kita.

Lalu, kenapa anak-anak tersebut tidak diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri mereka tanpa harus merampas hak kelangsungan hidup mereka. Tanpa sanksi dari norma hukum yang berlaku, saya yakin mereka sudah merasakan hukuman dari norma-norma yang ada dalam masyarakat. Yang dimana dampaknya tidak saja mereka yang rasakan tetapi juga keluarga mereka. 

Kita sudah seharusnya bersama-sama ikut berperan serta mencegah agar anak-anak kita tidak merasakan hukuman penjara. Banyak pilihan sanksi yang dapat diberikan kepada mereka tanpa harus merampas hak kehidupan mereka termasuk pendidikan mereka. Banyak cara-cara yang lebih elegan agar mereka dapat memahami bahwa setiap perbuatan yang dilakukan akan memiliki konsekuensinya.

Anak-anak dalam melakukan suatu kenakalan sebenarnya paham bahwa akan ada hukuman yang akan mereka terima. Tetapi mereka tidak paham sejauh mana dampak yang akan mereka terima dengan melakukan hal tersebut. Ada guyonan yang mengatakan bahwa penyesalan itu selalu datang terlambat, jika datang awal namanya pendaftaran. 

Tugas kita sebagai masyarakat adalah mengupayakan bagaimana anak-anak sejak dini mungkin paham akan hal itu. Salah satunya adalah dengan melakukan komunikasi dengan mereka baik dalam sebuah forum, komunitas, diskusi dan sebagainya. 

Sekolah memiliki peran penting dalam hal ini. Sudah seharusnya sekolah tidak saja berusaha untuk mencetak anak-anak yang berprestasi, tapi memberikan bekal bagi setiap anak tentang perilaku dan cara bersosialisasi dengan masyarakat.

 Anak-anak perlu mendapatkan pelatihan ataupun pembinaan terkait public speaking sesuai dengan kebutuhan mereka. Karena point terpenting bagi anak-anak adalah cara berkomunikasi dengan sesama yang baik dan santun dengan teman sekolah, guru, orang tua ataupun orang lain sehingga kekerasan terhadap anak tidak akan terjadi. Anak-anak sekarang lebih banyak mencontoh hal-hal yang mereka anggap keren daripada santun sesuai norma-norma yang ada di masyarakat. 

Pernahkah kita terpikirkan akan hal ini semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun