Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Persembahan (yang Mungkin Jadi) Akhir Metta World Peace

14 April 2017   05:46 Diperbarui: 15 April 2017   10:00 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: @Lakers

Akhirnya Lakers kalah juga. Seperti biasa. Setelah lima pertandingan sebelumnya menang. Bukan sekadar kemenangan biasa, tapi luar biasa: secara beruntun. Bagi tim sekaliber Lakers, khusus musim ini, adalah prestasi. Akhirnya Lakers kalah juga. Seperti biasa, oleh tim yang jauh lebih terbiasa menang: Golden State Warriors.

Itu semestinya jadi pertandingan biasa sahaja: sebuah tim yang terbiasa kalah (Lakers) melawan tim yang lengkap-atau-tidak-pemainnya pasti menang (Warriors). Semua pasti tahu pemenangnya. Tapi yang menjadi tidak biasa terjadi pada detik-detik akhir quarter 4.

Waktu menyisakan sekitar 6 detik. Bola ada di tangan Warriors. Biasanya itu dibiarkan sampai waktu habis. Lagipula Lakers sudah tertinggal 13 poin. Sesuatu yang mustahil untuk mengejar dan/atau menyamakan kedudukan. Namun, ketika sudah hampir memasuki tengah lapangan, Ron Artest atau yang kini lebih dikenal dengan nama Metta World Peace (para komentator NBA sering menyebutnya MWP), melakukan steel. Turnover untuk Warriors. Bola kini ada di tangan dengan MWP. Ia kemudian drive ke setengah lingkaran pertahanan Warriors. Seluruh pemain Warriors yang duduk di bench berdiri. MWP lay-up. Namun dari belakang Mc Caw mengejar dan personal foul.

Hampir semua penonton yang masih menyaksikan sampai akhir bertepuk tangan, sambil berdiri pula. Tanda mereka menghormati apa yang telah dilakukan MWP barusan.

MWP dapat dua lemparan bebas: yang pertama gagal, tapi satunya berhasil.

Waktu menyisakan 3 detik. Bola pertama untuk Warriors. MWP masih mencoba merebut bola. Gagal. Waktu habis. Penonton tuan rumah masih berdiri. Melakukan tepuk tangan. Entah ditujukan untuk siapa; tim kesayangan mereka menang atau untuk MWP. Yang jelas: MWP langsung meninggalkan lapangan, sedangkan pemain yang lain bersalaman.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun