Cerita tentang airmata adalah cerita tentang jarimu yang tidak pernah basah membasuh duka; menyembuhkan cinta. Yang tidak diajarkan memilih kecewa atau terpilih bahagia.
Airmata punya jalannya sendiri untuk tabah dan menyerah; jatuhnya bisa memaknai atau percuma; tapi akan selalu ada yang tidak airmata cari: pipi-pipi yang melukai airmata untuk kesekian kali.
Airmata juga tidak berhulu, airmata bersumur: pada rindu yang airmata titipkan ingatan paling dalam dan dangkal.
Airmata bisa melucu juga; bertanya pada penyair perihal tempat menyimpan kepedihan. Penyair tentu tidak bisa menjawab; penyair itu lalu menangis sendu. Kemudian airmata tahu: yang disisakan dari tangisan adalah doa penghabisan.
Lalu tiba satu masa: orang-orang lebih percaya airmata daripada ayat-ayat larik sajak ini.