Mohon tunggu...
Harry Dethan
Harry Dethan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Health Promoter

Email: harrydethan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Melki, Tuan Putri dan Si Tua Monster

13 Mei 2019   21:58 Diperbarui: 13 Mei 2019   22:14 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: shutterstock.com

Di sebuah kerajaan yang damai dan makmur, hiduplah seorang raja yang tak pernah menunjukkan wajahnya kepada rakyatnya. Meskipun raja tersebut sangat baik hati, namun rakyat selalu dibuat penasaran oleh rupa raja mereka.

Rahasia tetaplah rahasia. Sang raja selalu memakai topeng ketika akan berhadapan dengan rakyatnya. Konon, hanya segelintir orang yang mengetahui rupanya.

Meski wilayah kekuasaan raja tersebut sangat makmur, tetap saja ada orang-orang yang masih hidup dalam kesusahan. Bahkan mereka harus hidup terlunta-lunta ke sana kemari untuk mencari makanan dan bertahan hidup.

Adalah seorang pria tua yang sangat buruk rupa. Banyak sekali orang-orang yang menjauhinya dan sering memanggilnya dengan sebutan si tua monster. Meskipun begitu, ia memiliki seorang anak gadis yang sangat cantik jelita. Nama anaknya adalah Lena. Banyak lelaki kaya yang mendekati Lena untuk memperistrinya. Akan tetapi ketika mengetahui wajah ayahnya, mereka mengurungkan niat mereka.

Suatu kali, si tua monster jatuh sakit. Kali ini, penyakit orang tua itu sangat parah. Sang anakpun membawanya ke sana kemari untuk mencari pertolongan. Ia membawa ayahnya kepada para tabib dan ahli terbaik di kerajaan tersebut. Namun pertolongan yang ia butuhkan tidak didapatkan.

Ketiadaan uang, makanan, belum lagi rupa sang ayah, menjadi alasan orang-orang untuk tidak memberikan bantuan. Mereka lebih memilih untuk membiarkan si tua monster itu mati.

Di suatu siang yang terik, saat sedang berjalan di dekat hamparan sawah yang luas, si tua monster tak sadarkan diri. Sang anak berteriak dengan kencang untuk mencari pertolongan. Banyak orang yang melihat dan berjalan di situ, namun tak ada satupun yang menolong.

"Mungkin orang ini kena kutukan."

"Biarkan saja si tua monster ini mati."

Begitulah perkataan orang-orang yang lewat di situ. Bahkan ada juga yang memilih jalan lain ketika melihat rupa sang ayah dari Lena ini.

"Apakah di kerajaan ini sudah tidak ada lagi orang dengan hati yang baik dan tulus?" gerutu Lena dalam hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun