Rinduku kepadamu tumbuh dari balik semak-semak belukar di antara pohon-pohon berduri, sarang ular kadut, bunga-bunga ungu dan sekumpulan serangga yang memakan tanah.
Lihatlah rinduku telah tercabik-cabik saat akan menyentuhmu namun sejauh ini ia tetap hidup meski melewati segala cuaca. Kau telah membuatku jatuh bangun, mencintaimu bagai mengupas hari-hariku yang kelu.
Apa yang kurang dariku Anisa hingga kau menyingkirkan kepedihan cintaku yang menyiksa. Aku tak perduli, aku tak pernah perduli bahkan mereka menganggapku gila sebab lelaki mana yang bisa melupakan kerling matamu nan menggoda.
Rambutmu ikal menggelombang, alismu menyatu rapi bak permadani di gelar, kulitmu putih halus, bibirmu tipis merona, hidungmu mancung, matamu bulat berbinar dan semua itu begitu sempurna di antara balutan kerudungmu yang penuh bunga-bunga
Oh Anisa telah ku turuti segala maumu hidupku yang brutal telah ku ubah menjadi sangat pemalu. Maka katakanlah Anisa bahwasanya kau mau menerima cintaku. Agar aku terbebas dari segala yang buruk yang akan menimpaku.
Handy Pranowo
6june18