Mohon tunggu...
Hamdanul Fain
Hamdanul Fain Mohon Tunggu... Penulis - Antropologi dan Biologi

Membuat tulisan ringan. Orang Lombok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sajak untuk Negeriku

10 Oktober 2019   21:30 Diperbarui: 10 Oktober 2019   21:43 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tutuplah telingamu
Dengung dentum dan bisingnya menyayat
...
Pejamkan mata itu
Gerak, langkah fatamorgana dan anomali mencucurkan luka jiwa
...
Berlarilah ke pantai
Melepas lelah dan lemah
Remah-remah kedustaan kan perlahan tersapu ombak
...
Menepilah di pematang
Berteduhkan atap jerami
Mungkin panas terik jalan ini mengelupaskan kesabaran dan pengharapan
...
Menyepilah di barisan pepohonan
Harum belantara pulihkan kejujuran yang mulai memudar
...
Kini harga kebenaran begitu mahal
Sampai harus kau gadaikan nyawamu
Kalaupun tidak,
Budak nafsu hanya menggiringmu menuju bak sampah
Sampai kau muntahkan kebenaran itu dan terbuang tanpa arti
...
Angin berlari kencang ke istana
...
Awan menggumpal dan berlalu tak mau hujan
Begitu turun, gelombang menggulung
...
Tanah bergetar
Gunung memancar
...
Dan kesabaran menjejak
Akan ada masanya
Ia kan menata kembali negeri ini
"Menata kembali negeri ini"
Ingatlah dalam-dalam
...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun