Tampaknya pelaku sengaja menggunakan senjata yang spesifik ini untuk menyerang Wiranto, lantaran senjata ini mudah disembunyikan dan dapat dikamuflasekan dengan pakaian sehingga menghilangkan kecurigaan orang banyak. Lebih-lebih Kunai bukanlah jenis senjata tajam yang familiar di tengah masyarakat Indonesia.Â
Faktanya, pakaian yang digunakan SA saat menyerang Wiranto berwarna hitam dengan lengan panjangsama dengan warna dominan kunai yang digunakannya. Hal ini memperkuat bahwa serangan ini direncanakan oleh pelaku.Â
Ia berusaha menyembunyikan senjata dengan cara mengkamuflasekan dengan warna pakaiannya sehingga menghilangkan kecurigaan bahwa pelaku membawa senjata.Â
Di sisi lain, bila memang aksi tersebut merupakan spontanitas, maka mustahil rasanya SA membawa senjata kemana-mana dan secara kebetulan bertemu dengan pejabat tinggi negara.Â
2. Menyerang Bagian Tubuh Sebelah Kiri
Diketahui bahwa Wiranto menderita luka pada bagian perut sebelah kiri. Luka tersebut menyebabkan usus Wiranto harus dipotong sepanjang 40 cm. Penusukan pada bagian tubuh sebelah kiri mengindikasikan bahwa ada niat pelaku untuk membunuh korbannya.Â
Mustahil kiranya bahwa pelaku tidak mengetahui bahwa organ-organ penting tubuh terletak di sebelah kiri seperti jantung misalnya.Â
Oleh sebab itu, pelaku menargetkan bagian tubuh sebelah kiri terutama jantung untuk diserang. Sayangnya, tusukan pelaku tidak tepat pada target sasaran sehingga hanya mengenai bagian perut sebelah kiri. Sebaliknya, jika saksi spontanitas tentu pelaku akan menyerang secara membabi buta tanpa memilih tubuh bagian mana yang ditargetkan.
3. Menargetkan Wiranto