jangan kau jual ayat ayat itu hanya untuk hasrat duniamu
kata kakek saat aku mulai mengeja alif ba ta tsa
jangan kau anggap dirimu paling benar lalu kau salahkan orang lain
karena cara mengejamu yang belum tepat betul
lihatlah gunung yang tinggi itu
dia telah menyerah saat Tuhan ingin memberinya mandat
kau adalah makhluk paling ringkih
tapi gigih dalam ego yang canggih
Lalu kakekku menyeberangi waktu
dan aku melaju dalam egoku
melampaui dunia dengan pedang
dan urat kemarahan yang terus menegang
esok kita akan kembali dengan cemeti
dan tak boleh ada yang berbeda
karena berbeda adalah petaka
bagiku, tentunya
sayang kakek tak mungkin mengembalikanku
ke jalan yang dulu dilaluinya dengan kelemahlembutan seorang kyai