Aku menyusun cinta pelan-pelan
dalam hening kata yang berebut tempat
diantara bising dan berisiknya jalanan kotamu.
tak bisa ku ucap,
kata-kata menyelinap ke kepalaku
maka ku tulis engkau
sebagai huruf-huruf pucat yang gusar dan gemetar
tempat sembunyi gugup-gagu mulutku
hingga tak satu makhluk pun tahu.
Aku melahap bulat-bulat kalimat malam
Yang berempati pada jasad ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!