Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kejanggalan-kejanggalan Kasus Munir: Pollycarpus Lebih Beruntung dari Prabowo

11 September 2019   12:22 Diperbarui: 11 September 2019   13:24 2593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Munir dibunuh dalam perjalanannya ke Belanda. Menghabisi seseorang dalam penerbangannya pastilah bukan pekerjaan yang mudah. Ada sejumlah keterbatasan jika pembunuhan dilakukan dalam penerbangan.

Pertama adalah keterbatasan waktu. Waktu yang tersedia hanya ketika target berada di bandara dan di pesawat.

Kedua, lokasi yang terbatas, yaitu ketika target berada di bandara dan pesawat. Ketiga, kemudahan mendapatkan saksi mata. Saksi mata mudah didapat dari daftar penumpang dan juga rekaman CCTV.

Mengeksekusi target dalam penerbangan seperti yang terjadi pada Munir tidak mungkin dilakukan oleh sembarang orang. Eksekutor Munir pastilah kelompok  terlatih.

Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, terutama lokasi dan waktu, tidak mugkin pelaku bekerja sendiri. Ada orang atau kelompok lain yang bekerja membantunya, dengan atau tanpa sepengetahuan si eksekutor. Karenanya pembunuhan Munir dilakukan dengan cara yang terorganisir.

Untuk mengeksekusi skenario pembunuhan dalam penerbangan, otak pelaku pasti mempunyai aset dan juga akses ke dalam maskapai penerbangan. Dalam kasus pembunuhan Munir, otak pelaku pasti memiliki aset di dalam Garuda sampai level tertentu.

Kalau sebagai otak pembunuh Munir, saya lebih memilih menghabisi Munir di rumahnya atau di jalan. Di kedua lokasi itu saya memiliki banyak keleluasaan, bukan keterbatasan.

Dengan cara itu saya bisa membunuh kapan saja dengan cara apa saja. Yang terpenting pelakunya bisa siapa saja. Dan, saksi mata pun sulit didapat.

Salah satu modus yang paling mungkin saya gunakan adalah dengan merampok Munir di jalan. Apalagi pada saat itu tengah ramai diberitakan perampokan yang dilakukan kelompok Kapak Merah.

Karena itulah timbul pertanyaan, kenapa dalang pembunuhan Munir tidak menggunakan cara-cara yang lebih gampang? Dan, pemilihan TKP inilah yang sebenarnya merupakan kejanggalan terbesar dalam kasus pembunuhan Munir.

Pollycarpus sudah bebas murni pada Agustus 2018. Meskipun demikian, Pollycarpus beruntung sebab masyarakat memilki banyak informasi terkait kasus pembunuhan Munir. Dari Informasi-informasi itulah publik kemudian menyimpulkan jika Pollycarpus tidak bersalah. Mantan pilot Garuda ini hanyalah "Kebo Ijo" yang harus dikorbankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun