Mohon tunggu...
Gamal Albinsaid
Gamal Albinsaid Mohon Tunggu... -

Dokter Muda,Kordi Asia Tenggara ISECN,Presiden IMyouth,Hub Luar Negeri MITI,Kadept HRD Bulan Sabit Merah Indonesia,Survey dan Kebijakan Publik HASTA,Researcher.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Pengambilan dan Pengolahan Sampel

2 Mei 2013   18:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:14 29875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Metode Pengambilan dan Pengolahan Sampel

Skala Ukuran

Skala ukuran bertujuan menempatkan identitas data yang berbeda-beda secara tepat untuk beberapa tingkatan atau jenjang.

1.Skala Nominal

Data dengan sekala nominal disebut data kategori. Misalnya jawaban responden hanya berupa ya dan tidak disebut sebagai dikotom. Contoh lain pertanyaan tentang jawaban jenis kelamin yang terdiri dari 2 subkategori, yaitu laki-laki dan perempuan. Data dengan skala nominal dapat terdiri dari beberapa subkategori, misalnya agama dan suku bangsa.

Data dengan skala nominal mempunya jenjang yang sama, misalnya pengumpulan data jenis kelamin, laki-laki diberi kode 1 dan perempuan dengan kode 2 tidak berarti bahwa laki-laki mempunyai jenjang yang lebih tinggi daripada perempuan. Pada Skala nominal posisi data tidak mempunyai jenjang yang sama.

Keuntungan data skala nominaladalah mudah dijawab, mudah diolah, dan dapat digunakan untuk membandingkan, misalnya persentase .

2.Skala Ordinal

Skala ordinal memiliki kemiripan dengan skala nominal, tetapi data dalam urutan subkategori telah memiliki jenjang yang bersifat kualitatif.Pada data ordinal selain terdapat perbedaan subkategori, juga terdapat perbedaan jenjang antar subkategori., namun perbedaan tersebut dengan jarak yang tidak tepat. Dari data skala ordinal dapat dinyatakan perbedaan subkategori dan subkategori satu lebih tinggi dari subkategori lain.

Sebagai contoh, terdapat data yang menunjukkan prevalensi penyakit Diabetes kota Malang, kabupaten Malang, dan Kota Batu. Prevalensi Diabates Kota Malang sebeesar 4%, Kabupaten Malangsebesar 6,2%, dan Kota Batu sebesar 5,2%. Dari data diatas dapat dinyatakan Prevalesni Kota Batu lebih besar dari Kota Malang. Walaupun terdapat jenjang, namun jarak antar jenjang tidak sama.

3.Skala Interval

Data dengan skala interval memiliki kesamaaan dengan skala nominal dan ordinal, namun jarak antar subkategori yang sama, dan dapat dinyatakan secara kuantitatif.

Sebagai contoh, Kadar Gula darah Fulan 140mg/dl, dan kadar gula darah Fulana 125mg/dl. Dari data tersebut dapat dinyatakan bahwa kadar gula darah Fulan lebih tinggi dari Fulana.

4.Skala Rasio

Skala rasio memiliki ketiga sifat skala sebelumnya dan memiliki titik nol yang absolut. Oleh karena itu, setiap subkategori dapat dibandingkandengan titik nol. Sebagai contok Umur Fulan 40 dan umur Fulana 20 tahun.Dapat dikatakan umur Fulan 2 kali umur Fulana.

Teknik Pengambilan Sampel

Pengambulan Sampel Secara Acak

1.Simple random sampling

Yang dimaksudkan dengan pengambilan sampel acak sederhana adalah pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar memiliki kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel,

2.Stratified random sampling

Stratified random sampling adalah pengambilan sampel yang dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa strata dimana setiap strata adalah homogen.

3.Multstage random sampling

Pengambilan sampel yang membagi populasi menjadi beberapa fraksi kemudian diambil sampelnya.

4.Systematic random sampling

Pengambilan sampel acak sistematik dilakukan bila pengambilan sampel acak dilakukan secara berurutan dengan interal tertentu.

5.Cluster Random sampling

Pengambilan sampel acak kelompok dilakukan bila kita akan mengadakan suatu penelitian dengan mengambil kelompok unit dasar sebagai sampel.

6.Probability Proporsionate to Size

Pengambilan sampel dengan cara PPS ini merupakan variasi dari pengambilan sampel bertingkat dengan PSU besar yang dilakukan secara proporsional

Pengambilan sampel tanpa acak

Pengambilan sampel tanpa acak ini digunakan bila kita ingin mengambil sampel yang sangat kecil pada populasi yang besar. Pengambilan sampel tanpa acak ini terdiri dari :

1.Pengambilan sampel seadanya(Accidental sampling)

Pengambilan sampel yang dilakukan secara subjektif oleh peneliti ditinjau dari sudut kemudahan, tempat pengambilan sampel, dan jumlah sampel yang akan diambil.

2.Pengambilan sampel berjatah(Quota sampling)

Cara pengambilan sampel dengan jatah hampir sama dengan pengambilan sampel seadanya, tetapi dengan kontrol lebih baik untuk mengurangi terjadinya bias.

3.Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan(Purposive sampling)

Pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan bila cara pengambilan sampel dilakukan sedemikian rupa, sehingga keterwakilannya ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbanganorang – orang yang telah berpengalaman. Pengambilan sampel dengan cara ini lebih baik dari dua cara sebelumnya karena dilakukan berdasarkan pengalaman berbagai pihak.

Pengambilan sampel pada penelitian klinis

Pada penelitian klinik pengambilan sampel sering didasarkan pada waktu atau jumlah. Pengambilan sampel yang dilakukan pada periode waktu tertentu, dimana penderita yang datang ke rumah sakit dan memenuhi kriteria studi diambil sebagai sampel sampai suatu periode waktu yang telah ditentukan. Pengambilan sampel yang menggunakan cara ini tidak tergantung pada jumlahnya.

Pengambilan sampel beradasarkan jumlah, bila kasusnya cukup banyak akan membutuhkan waktu yang singkat, tetapi bila kasusnya jarang makan akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Permasalahan tersebut seharunya menjadi pertimbangan pada saat menentukn cara mana yang akan digunakan.

PENENTUAN SAMPEL

1.METODE SLOVIN

Rumus Slovin menggunakan pendekatan distribusi normal, p=0,5, dengan nilai batas kesalahan bisa ditentukan peneliti.

Pesamaan yang dirumuskan oleh Slovin (Steph Ellen, eHow Blog, 2010; dengan rujukan Principles and Methods of Research; Ariola et al. (eds.); 2006) sebagai berikut.

n = N/(1 + Ne^2)

n = Number of samples (jumlah sampel)

N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi)

e = Error tolerance (toleransi terjadinya galat; taraf signifikansi; untuk sosial dan pendidikan lazimnya 0,05) –> (^2 = pangkat dua)

Jika populasi 2000, dengan asumsi tingkat ketepatan 95%, maka eror 5%(0,05) maka :

N = 1000,

Taraf Signifikansi = 5%

maka :

n = N/(1 + Ne^2)= 2000/(1 + 2000 x 0,05 x 0,05) = 333 orang.

2.METODE KREJCIE DAN MORGAN

Metode Krejcie dan Morgan mengguankan pendekatan chi-quadrat, p=0,5, dengan batas error diasumsikan 5%(0,05)

Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran (1992) membuat daftar yang bisa dipakai untuk menentukan jumlah sampel sebagai berikut (Lihat Tabel)

Populasi (N)

Sampel (n)

Populasi (N)

Sampel (n)

Populasi (N)

Sampel (n)

10

10

220

140

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun