Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Surga Tersembunyi di Cunca Wulang, Flores

19 September 2017   12:56 Diperbarui: 19 September 2017   14:41 2394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami berjalan kembali ke pangkalan. Aduuuuuhhhh ... alamak, jalannya naik. Alamat ngos-ngosan nafasnya mau putus. Saking capeknya, anak-anak rewel. Ya, sudah diajak nyanyi-nyanyi, jadi Tarzan, main tebak-tebakan sampai minum air kelapa di sebuah kedai di depan hutan. Harganya Rp 15.000/buah. Penjualnya lagi nggak ada, biasanya dimasukkan ke dompet bambu milik si bapak tapi kata pemandu, banyak kejadian orang curi uangnya ketika dia lagi nggak ada. Jadinya, uang kami serahkan kepada pemandu untuk diberikan nanti kepada penjual.

Sejaman, kami sudah ada di kampung ujung, di mana banyak laki-laki yang duduk-duduk dan merokok. Dinamakan kampung ujung karena letaknya di ujung, sebelum hutan.

Sebelum sampai ke mobil, kami berhenti di rumah salah satu guide. Talas godog dan teh atau kopi anget sudah dipersiapkan istrinya. Suaminya cerita banyak turis manca yang menginap gratis di rumahnya. Rumah sederhana dengan lantai dari tanah. Suasana kekeluargaan dan ramah tamah khas Indonesia yang disodorkan di sana, luar biasa.

"Pak, kasih tip dong." Desak saya pada suami.

"Piro?" Suami saya bercanda, menanyakan jumlahnya.

"Terserah kamu." Pengen ngetes, berapa dia mau ngasih orang desa di Indonesia yang mata pencahariannya nggak tetap. Hunny, listen to your heart please.


Semua masuk mobil. Anak-anak ngambek, nggak mau nerusin ke Cunca Rami padahal mobil sudah dibooking Rp 900.000 untuk berlima tujuan Cunca Wulang, Cunca Rami dan Batu Cermin. Bea tadi, ditambah RP 150.000 untuk uang makan. Meski masih tergolong lebih murah dari agen wisata lainnya, sayangnya perjalanan belum tuntas sudah bubaran. Ahhhhh, dasar anak-anak. Yo wis, yo wisss. Lagian kabarnya, tracking ke Cunca Rami lebih nanjak, lebih menantang dari Cunca Wulang. Jadi, it's OK lah gatot. Lain kali. (G76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun