Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Surga Tersembunyi di Cunca Wulang, Flores

19 September 2017   12:56 Diperbarui: 19 September 2017   14:41 2394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ah, nggak, cuma situ ... 1 km" Pemandu tertawa. Giginya kelihatan semua.

"Baguslah, soalnya anak-anak males jalan tuh. Mana panas lagi." Virus tertawa nyerang. Ikut ngakak.

"Barang-barang mereka nanti saya yang bawa."

Tas berisi makanan kecil dan minuman berpindah. Topi-topi centil mulai dipakai. Saya payungan, mumpung nggak diketawain kayak di Jerman "Nggak hujan kok, pakai payung."

Kami pun berjalan mengikuti pemandu yang cuma pakai sandal jepit. Omaigot. Apa nggak panas dan repot kalau tracking pakai sandal? Saya ini paling cerewet sama anak-anak kalau olah raga atau perjalanan jauh dengan hanya memakai sandal. No, no, no! Tapi barangkali, mereka nggak punya sepatu atau sepatunya cuma satu dan masih basah habis dicuci setelah kotor mengantar turis kemarin dulu. Entahlah.

Kami melewati hutan, bebatuan dan jalan menurun. Pemandu menunjukkan tanaman-tanaman seperti aren dan vanili serta cerita hewan apa saja yang biasa ada di sana; kera, cacing, burung. Jamur kayu dan ceceran biji aren yang dibuang kera tampak di mana-mana. Unik. Welcome to nature.


Setelah melewati hutan kecil, kami harus melompati bebatuan besar dengan air yang mengalir. Sebuah laguna berwarna toska terhampar di sana! Wow.

Sebelum memasukkan ke dalam tas, suami segera mengecek HP. Di sana tertera, 4 km. Berarti bukan 1 km seperti kata pemandu. Halaaaah, orang Indonesia, bilangnya dekat nggak tahunya jauhhhh pakai banget. Mana panaaaaas banget hari itu.

Konon, pasir dan semen milik pemda yang berserakan di area sebelum masuk hutan tadi adalah bakal jembatan yang akan memperpendek perjalanan menuju Cunca Wulang. Kita tunggu saja nanti. Semoga cepat jadi biar nggak sengsara menuju surga itu.

cunca2-59bfaf1ba7249b3b096ac4d2.jpg
cunca2-59bfaf1ba7249b3b096ac4d2.jpg
Mau lihat surga, renang dulu (dok.Gana)
Mau lihat surga, renang dulu (dok.Gana)
Lewat sini (dok.Gana)
Lewat sini (dok.Gana)
Berenang di Laguna

Satu rombongan dari Perancis, bapak ibu dengan 3 anak perempuannya yang sudah umur belasan, sudah naik. Badan mereka masih basah. Handuk membalut badan. Suami tanya-tanya seberat apa medannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun