Mohon tunggu...
Fiska Aprily
Fiska Aprily Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenapa Ragu Donor Darah?

12 September 2017   20:03 Diperbarui: 12 September 2017   20:06 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ditulis Mei 2013, Mahasiswa Akuntansi semester dua.

Kali ini aku ingin menuliskan pendapatku tentang keraguan untuk Donor Darah.

Dari dulu, jauh sebelum aku mencapai batas minimal usia pendonor, aku sudah mempunyai keinginan untuk mendonorkan darahku, ditambah lagi setalah aku tau bahwa golongan darah yang aku punya termasuk susah dicari, AB.

Kadang aku bertanya - tanya, mengapa orang tidak mendonorkan darahnya?

beberapa teman mengatakan bahwa mereka takut jarum, takut nyeri dan sakit. Bagi teman - teman pendonor pasti akan mengatakan itu hanya sebentar, tidak sakit. Aku sangat mengapresiasi itu, tandanya mereka bisa melawan takut dan mengedepankan jiwa sosial mereka. Bagi teman -teman yang masih menakutkan sebuah jarum, coba kalahkan. Ganti rasa takut dengan rasa penasaran bagaimana rasanya darah kita diambil. Percaya, setelahnya, kita merasa puas, bangga bisa menolong sesama tanpa berkorban materi. :)

Ada pula beberapa teman yang berpendapat bahwa, "untuk apa donor di PMI, sementara PMI menjual lagi ke pasien dengan harga mahal?"

aku tidak menyalahkan pendapat ini, tapi pandanganku lain. Kalau - kalau keluarga kita membutuhkan darah, kemana kita akan cari pertama kali? Apa mencari orang lain yang mempunyai golongan darah yang sama? waktu adalah uang aku pikir keluarga akan membeli darah, dibandingkan harus mencari - cari orang yang belum tentu bisa menjadi pendonor walaupun golongan darah mereka sama, itu menurutku.

Dari percakapan dengan salah satu pegawai di PMI Banyumas, dia mengatakan bahwa yang membuat mahal bukanlah darahnya, tapi kantong darah dan pemeliharaan darahnya. Memang lebih bagus lagi jika gratis, tapi itulah keadaan yang masih perlu diperbaiki oleh pemerintah.

Aku pernah menemukan kelemahan pengadaan aksi donor darah setiap UKM HIMA, saat itu PMI menolak mengadakan aksi donor darah di kampus. Bahwa dalam satu tahun terlalu banyak pengadaan aksi donor darah, dimana saat itu aku mendapatkan informasi stok darah di PMI masih banyak, apabila tetap dilakukan aksi donor darah, ditakutkan kualitas darah akan menurun karna terlalu lama disimpan.

Sejak saat itu, UKM HIMA berkumpul dan kami sepakat pengadaan aksi donor darah 4 kali dalam setahun. Setiap aksi donor darah adalah kolaborasi dari 1 HIMA dan 3 UKM. Alhamdulillah sampai sekarang berjalan lancar.

Jadi, apa yang membuat kamu ragu untuk mendonorkan darah? Sedangkan banyak yang mencari setetes darah untuk menyambung hidup :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun